Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.

5 April 2024 | 16.56 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang mungkin pernah mengalami stroke ringan atau disebut juga stroke mini atau peringatan sebelum mengalami stroke yang lebih besar. Secara klinis, kondisi ini disebut sebagai serangan iskemik transien atau TIA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, satu dari lima orang yang mengalami TIA kemudian terserang stroke dalam waktu 90 hari. Pakar mengingatkan untuk tak mengabaikan TIA karena sama seriusnya seperti stroke sesungguhnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam. Namun mayoritas berlangsung lebih singkat, bahkan hanya dalam satu jam. Berikut beberapa gejala stroke ringan dan apa yang perlu dilakukan bila terserang TIA ini.

Masalah keseimbangan dan kelemahan
Salah satu gejala umum TIA adalah masalah keseimbangan dan kelemahan, biasanya pada satu bagian tubuh, menurut Dr. Hardik Amin, pengajar neurologi dan direktur medis stroke di Yale New Haven Hospital, kepada HuffPost.

Pandangan buram
Penderita juga mungkin mengalami gangguan penglihatan pada satu mata atau keduanya, termasuk pandangan ganda atau diplopia. 

Wajah melorot atau mati rasa
Gejala lain adalah wajah yang melorot atau kehilangan kontrol otot di satu sisi. Pasien juga mungkin mengalami mati rasa sehingga sulit tersenyum dan menggerakkan sebagian mulut. Gejala ini mirip Bell's palsy, kondisi yang menyebabkan kelumpuhan di sebagian wajah.

Lengan lemah
Menurut Dr. Larry Goldstein, salah satu direktur Kentucky Neuroscience Institute, lengan lemah bisa menjadi gejala TIA. Mengangkat lengan atau benda dengan tangan tersebut bisa terasa sangat sulit, terutama bila belum pernah mengalami sebelumnya. Gejala ini juga terjadi di satu sisi tubuh.

Kesulitan bicara
Penderita juga bisa mengalami kesulitan bicara dan menemukan kata-kata yang tepat, jelas Amin. Kata-kata yang keluar bisa seperti gumaman atau cadel.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus