Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kaki bengkak, atau istilah medisnya edema periferal, bisa menjadi gejala bermacam masalah kesehatan dan tak boleh diabaikan. Menurut para pakar kesehatan dan berbagai penelitian ilmiah, ada beberapa penyebab kaki bengkak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar menyarankan untuk memperhatikan gejala-gejala lain yang bisa mengiringi bengkak, seperti nyeri, kulit merah atau hangat di area yang terdampak, karena bisa jadi penunjuk adanya masalah kesehatan serius yang butuh penanganan medis segera.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar juga menyarankan untuk menjaga gaya hidup sehat dengan rutin berolahraga dan pola makan seimbang untuk membantu mencegah gangguan sirkulasi darah dan retensi cairan. Berikut penyebab kaki bengkak yang palig umum, seperti dilansir dari Marca pada 21 Maret 2025.
Penyebab Kaki Bengkak
-Retensi Cairan
Salah satu penyebab paling umum kaki bengkak adalah retensi cairan. Pemicunya mungkin asupan sodium terlalu tinggi dari makanan yang membuat kaki bengkak.
-Masalah Peredaran Darah
Penyebab lain adalah pembuluh balik yang sulit mengalirkan kembali darah ke jantung sehingga memicu penumpukan cairan di tungkai.
-Cedera atau Trauma
Benturan atau cedera di kaki bisa menyebabkan peradangan lokal dan penumpukan cairan sebagai bagian dari proses penyembuhan.
-Penyakit Ginjal
Ginjal bertugas mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh. Bila organ ini tidak berfungsi dengan semestinya maka bisa menyebabkan retensi cairan dan kemudian pembengkakan.
-Penyakit Jantung
Gagal jantung kongestif bisa mengganggu sirkulasi darah dan menyebabkan penumpukan cairan di kaki.
-Infeksi
Infeksi di kulit atau jaringan di bawahnya, seperti selulit, dapat memicu peradangan dan pembengkakan.
-Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan, seperti antiperadangan nonsteroid (NSAID), antidepresan tertentu, dan obat penurun tekanan darah bisa memiliki efek samping yang termasuk retensi cairan.