Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Melatih kemampuan motorik anak sejak dini sangat penting untuk mendukung perkembangan fisik dan kognitifnya. Keterampilan motorik merupakan kemampuan anak untuk menggerakkan tubuhnya secara terkoordinasi, yang terbagi menjadi dua jenis utama: motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar mencakup gerakan besar seperti berlari, melompat, dan memanjat, sementara motorik halus berkaitan dengan gerakan kecil seperti memegang pensil, menggenggam benda, atau mengancingkan baju. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua untuk melatih keterampilan motorik anak agar tumbuh kembangnya berjalan dengan baik.
1. Bermain di Luar Ruangan
Kegiatan di luar ruangan, seperti bermain di taman atau area bermain, sangat bermanfaat bagi perkembangan motorik kasar anak. Berbagai aktivitas seperti berlari, melompat, dan memanjat alat bermain bisa melatih otot besar dan meningkatkan keseimbangan serta koordinasi tubuh. Dengan berinteraksi di lingkungan terbuka, anak-anak juga mendapatkan kesempatan untuk berlatih keterampilan sosial seperti bergiliran dan bekerja sama dengan teman-temannya.
2. Bermain dengan Balok atau Puzzle
Balok dan puzzle adalah permainan sederhana yang efektif melatih motorik halus anak. Dengan menyusun balok atau memasukkan potongan puzzle ke tempatnya, anak belajar mengendalikan gerakan tangan dan jari, mengembangkan kekuatan dan koordinasi yang diperlukan untuk kegiatan seperti menulis dan menggambar. Selain itu, bermain balok atau puzzle membantu anak meningkatkan keterampilan kognitif, termasuk pemahaman bentuk dan pola.
3. Menggambar dan Mewarnai
Kegiatan menggambar dan mewarnai juga efektif dalam melatih motorik halus. Menggunakan pensil atau crayon memungkinkan anak untuk melatih keterampilan menggenggam dan mengendalikan pergerakan tangan secara presisi. Selain itu, mewarnai gambar dapat meningkatkan fokus dan konsentrasi anak serta membantu mereka mengekspresikan kreativitas. Orang tua dapat menyediakan alat tulis beragam warna dan gambar yang menarik agar anak lebih termotivasi untuk terlibat dalam aktivitas ini.
4. Bermain Pasir atau Tanah Liat
Bermain pasir atau tanah liat memungkinkan anak untuk mengeksplorasi tekstur dan bentuk benda dengan tangan mereka. Melalui kegiatan seperti membentuk pasir menjadi cetakan atau mengukir tanah liat, anak-anak dapat meningkatkan kekuatan tangan serta koordinasi motorik halus. Aktivitas ini juga membantu anak-anak memahami konsep dasar seperti tekstur, ukuran, dan bentuk yang berbeda, yang penting bagi perkembangan kognitifnya.
5. Bermain Air atau Berjalan di Kolam
Jika memungkinkan, biarkan anak bermain di kolam renang atau air dangkal dengan pengawasan orang dewasa. Aktivitas bermain air, seperti berjalan di kolam atau menepuk-nepuk air, efektif dalam mengembangkan otot kaki dan tangan. Selain melatih kekuatan dan keseimbangan, bermain air membantu anak menjadi lebih nyaman dengan lingkungan yang baru dan melatih keterampilan beradaptasi.
6. Latihan Motorik dengan Alat Sederhana
Orang tua dapat memanfaatkan alat sederhana di rumah untuk melatih keterampilan motorik anak. Misalnya, bola dapat digunakan untuk melatih motorik kasar melalui aktivitas seperti menangkap, melempar, atau menendang. Selain itu, permainan dengan alat-alat seperti sedotan dan pom-pom kecil juga dapat membantu anak melatih koordinasi mata-tangan, terutama jika anak diminta memasukkan benda-benda kecil ke dalam wadah tertentu.
7. Aktivitas Fisik Sehari-hari
Libatkan anak dalam aktivitas sehari-hari yang melibatkan gerakan tubuh. Misalnya, ajak anak untuk merapikan mainannya, menyapu lantai, atau membantu mencuci sayuran di dapur. Selain mengajarkan kemandirian, kegiatan sehari-hari ini memberi anak kesempatan untuk melatih motorik kasar dan halus dalam suasana yang menyenangkan.
8. Beri Pujian dan Dukung Kemajuan Anak
Setiap kali anak berhasil melakukan suatu gerakan atau tugas dengan baik, beri mereka pujian. Memberikan apresiasi atas usaha anak dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mereka untuk terus belajar. Selain itu, pastikan lingkungan bermain anak aman dan nyaman, agar mereka bisa berlatih tanpa rasa takut atau cemas.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA | NUTRICLUB | RSIA BINA MEDIKA.COM | BEBECLUB.CP.ID
Pilihan Editor: Studi Ungkap Korelasi antara Tulisan Tangan dan Kesehatan Otak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini