Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tes kecerdasan intelektual atau intelligent quotient (IQ) biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif. Mengutip Verywell Mind, tes IQ memberikan skor sebagai ukuran kemampuan dan potensi intelektual individu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Banyak alasan orang untuk melakukan tes kecerdasan intelektual. Adapun di antaranya untuk menempuh pendidikan, penelitian kognitif, dan melamar pekerjaan. Tes IQ juga untuk menilai kemampuan memori, kecepatan pemahaman dan penalaran.
Berbagai jenis tes IQ
- Skala Kecerdasan Stanford-Binet (SB)
Tes Stanford-Binet, merujuk American Psychological Association (APA), penilaian standar kecerdasan dan kemampuan kognitif untuk orang berusia dua tahun hingga 89 tahun. Tes ini mencakup masing lima subtes, yaitu verbal dan nonverbal.
- The Wechsler Intelligence Scale for Children – Revised (WISC – R)
Merujuk publikasi ilmiah berjudul Tes Intelegensi dan Pemanfaatannya dalam Dunia Pendidikan, revisi skala WISC atau WISC-R muncul pada 1974 untuk anak-anak usia enam tahun hingga 16 tahun. WISC-R terdiri atas 12 subtes, antara lain skala verbal dan performa.
- Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS)
WAIS bersifat individu dan termasuk tes populer karena sering digunakan di dunia. WAIS memiliki 11 subtes, yaitu enam skala pengukuran keterampilan verbal dan lima skala keterampilan tindakan.
- Standard Progressive Matrices (SPM)
SPM bisa diberikan secara individu maupun kelompok. SPM adalah tes yang bersifat nonverbal sehingga soal diberikan tidak dalam tulisan atau bacaan, melainkan gambar yang dikerjakan secara lisan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMELIA RAHIMA SARI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.