Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggugat cerai istrinya, Veronica Tan. Persidangan cerai pasangan ini sudah dialakukan dua kali tanpa dihadiri Ahok maupun Veronica.
Adik sekaligus pengacara Ahok, Fifi Lety Purnama mengatakan penyebab putusnya hubungan pernikahan pasangan itu adalah karena Veronica Tan berselingkuh dengan seorang pengusaha bernama Julianto Tio selama 7 tahun. Hakim belum memutuskan hubungan kedunya. Walau begitu, pasti hanya Ahok dan Veronica Tan yang tahu mengapa perceraian adalah jalan yang bisa diambil mereka berdua.
Penyebab utama perceraian dalam pernikahan di Indonesia pertama adalah karena perselingkuhan, kedua karena faktor ekonomi. Namun, di luar dua hal tersebut, ada banyak faktor lain yang bisa memicu perceraian dalam keluarga dan pernikahan. Baca: Blazer Favorit Busana Generasi Milenial ,Tilik Trik Cara Pakainya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Tidak mudah bagi dua orang, yang saling mencintai satu sama lain, untuk mengakhiri pernikahan. Tapi entah di mana, mereka sadar lebih baik berpisah daripada tetap bersama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Terkadang ada alasan yang tidak dapat didamaikan di balik keputusan mereka dan terkadang ada beberapa masalah yang pasangan bisa dengan mudah memutuskan untuk menyelamatkan pernikahan mereka. Inilah beberapa kebiasaan yang tampaknya tidak berbahaya yang bisa menjadi tulang pertengkaran antara pasangan dan menghindari hal ini bisa membuat pernikahan semakin kuat.Ilustrasi perceraian. Guardian.co.uk
Munculnya perceraian dimulai dari hilangnya kebahagiaan dalam rumah tangga Anda atau antara suami dan istri.
Berikut beberapa hal yang bisa membuat pernikahan tidak bahagia dan berujung pada perceraian seperti dilansir timesofindia.com
1. Tidak menangani masalah penting pada waktu yang tepat
Bila ada masalah dalam suatu hubungan, selalu ada baiknya mengatasi masalah sesegera mungkin. Tapi banyak yang memilih jalan keluar dengan mudah dengan memilih untuk meninggalkan pasangan saat masalah muncul. Hal ini lazim dilakukan banyak pasangan, padahal lari dari masalah tidak akan mendapatkan solusi terbaik. Baca: Kylie Jenner Tidak Menikah, Ini 10 Hal Orang Enggan Berkomitmen
Sebaiknya, selesaikan masalah tersebut saat hal tersebut terjadi sebelum terlambat dan pasangan Anda menilai Anda tidak peduli dengannya dan dengan hubungan kalian.
2. Mengungkit masalah lama
Kita semua melakukan itu, bukan? Membawa masalah lama, yang menambah bahan bakar untuk diperjuangkan. Ini adalah kebiasaan yang harus dihindari dengan segala cara. Bila pasangan terus-menerus mengomel masalah lama, itu tidak hanya mengganggu tapi bisa sangat menyebalkan. Jika Anda tidak dapat menangani masa lalu Anda, bagaimana Anda merencanakan untuk mengelola masa sekarang dan masa depan?
3. Membicarakan pasangan pada orang lain
Apa hal pertama yang dilakukan seseorang setelah bertengkar sengit dengan pasangannya? Panggil teman atau keluarga dan curhat soal masalah mereka.
Terkadang seseorang berbicara dengan cara yang kejam tentang pasangan saat mereka marah tanpa menyadarinya. Percayalah membicarakan keburukan pasangan pada orang lain bukanlah hal baik yang dilakukan karena bisa saja teman curhat kita menyampaikan pada pasangan, dan akhirnya masalah menjadi lebih besar.Ilustrasi perceraian. Shutterstock
4. Membandingkan pasangan Anda dengan mantan
Terkadang Anda tidak perlu mengatakannya dengan lantang-misalnya, meski tidak ada yang mengakuinya, tapi tidak sedikit orang yang membandingkan pasangan saat ini dengan mantan. Kebiasaan ini, yang tidak hanya menghambat seseorang untuk menghargai saat ini, dapat membunuh pernikahan dari waktu ke waktu. Baca: 7 Gombalan Paling Hits Dilan untuk Milea
5. Tidak menghormati ruang pribadi pasangan
Ada garis tipis yang memisahkan pasangan peduli dan obsesif. Setelah menikah, banyak orang mulai bertingkah laku seperti pengintai, terutama pria.
Mereka mencoba untuk tetap mengawasi kegiatan pasangan mereka dan beberapa bahkan memeriksa telepon dan email masing-masing. Setiap orang membutuhkan sedikit privasi dan perilaku pasangan seperti itu bisa sangat membuat frustrasi.