Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Aneka Kebiasaan Buruk yang Ternyata Baik buat Kesehatan

Tak semua kebiasaan buruk berdampak jelek bagi tubuh. Berikut beberapa kebiasaan yang dinilai buruk oleh sebagian orang tapi ternyata efeknya baik.

1 September 2024 | 22.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi santai. rusrep.ru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bermalas-malasan sering diklaim sebagai kebiasaan buruk yang tak baik buat kesehatan karena bisa meningkatkan risiko penyakit dan obesitas. Namun ada ilmuwan yang berpendapat sebaliknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka menyatakan tidur justru baik buat memangkas risiko serangan jantung dan stroke hingga 20 persen. Berikut beberapa kebiasaan yang dianggap buruk tapi ternyata justru ada baiknya, dilansir dari The Sun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berjemur
Berjemur berjam-jam tanpa tabir surya umumnya tak dianjurkan, padahal cara ini justru baik untuk kesehatan. Ilmuwan merekomendasikan berjemur 10-15 menit untuk meningkatkan kadar vitamin D dan kesehatan mental.

Makan cokelat
Makan cokelat beberapa potong sehari baik buat kesehatan jantung. Syaratnya pilih jenis dengan kandungan kakao lebih tinggi. Manfaatnya termasuk menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan menguarangi risiko penggumpalan darah berkat kandungan antioksidan pada kakao.

Ilustrasi wanita makan cokelat. Freepik.com/Kroshka__Nastya

Bermalas-malasan
Mengisi waktu dengan bersantai justru bisa meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dan fokus pada pekerjaan, dan dampaknya meningkatkan kreativitas dan kemampuan memecahkan masalah.

Makan yang berlemak
Makanan berlemak sering dikaitkan dengan penyakit jantung dan stroke. Tapi jika dimakan secukupnya, gorengan atau lemak jenus seperti mentega, produk susu, keju, dan telur justru baik buat kesehatan karena mengandung zat gizi seperti protein, kalsium, dan vitamin A, E, dan K.

Melewatkan sarapan
Berangkat beraktivitas dengan perut kosong disebut akan berdampak negatif. Namun penelitian baru-baru ini menemukan melewatkan sarapan bisa menjadi bagian dari puasa intermiten, yang bisa membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan konsentrasi. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus