Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Penelitian membuktikan 83 persen tenaga kesehatan di Indonesia mengalami burnout.
Burnout adalah keadaan kelelahan emosional, fisik, dan mental yang disebabkan oleh stres berlebihan dan berkepanjangan.
Tenaga kesehatan yang mengalami burnout rentan terjangkit Covid-19.
SEJAK Covid-19 merebak, kesibukan Ni Wayan Ani Purnawati bertambah. Dokter spesialis kesehatan jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara, itu tidak hanya menangani pasien umum, tetapi juga tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit itu. “Ada sebagian yang membutuhkan pendampingan karena Covid-19,” kata Wayan, Selasa, 24 November lalu.
Karena pandemi Covid-19, sebagian karyawan mengeluhkan tidak nyenyak tidur dan minat terhadap kegiatan yang biasa dilakukan berkurang. Mereka juga merasa cemas, tegang, khawatir, dan mudah lelah. Beberapa di antara mereka bahkan menunjukkan gejala depresi. “Ada yang sampai mau melompat dari jendela,” ujarnya.
Pendampingan ini mulai dilakukan dua bulan setelah pagebluk datang. Ketika itu, manajemen rumah sakit mencium adanya ketegangan mental di antara para karyawan. Direktur Utama RSUD Koja Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan banyak pegawainya menolak ketika pemerintah DKI Jakarta menunjuk rumah sakit mereka sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 dan tetap menangani pasien dengan penyakit lain.
Apalagi ketika awal pandemi itu petugas kesehatan masih kesulitan mendapatkan alat pelindung diri yang layak sehingga mereka merasa tak aman bekerja. Prosedur tentang penanganan penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru itu pun masih berubah-ubah serta belum ada pemisahan zona rentan dan aman dari Covid-19. Sejumlah tenaga kesehatan di Indonesia ikut terinfeksi virus itu, sebagian di antaranya meninggal.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo