Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa itu Unpopular Opinion yang Viral di Twitter?

Twitter sedang diramaikan dengan orang yang menulis unpopular opinion. Lalu, apa arti istilah tersebut dan bagaimana penggunaannya?

22 Mei 2023 | 15.14 WIB

Ilustrasi Twitter. REUTERS
Perbesar
Ilustrasi Twitter. REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tren istilah unpopular opinion atau pendapat yang tidak populer, belakangan viral di Twitter. Media sosial ini memang sering memunculkan beberapa istilah yang kemudian ramai digunakan warganet, khususnya Twitter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kata unpopular opinion merupakan dua kata dalam bahasa Inggris yaitu unpopular dan opinion. Melansir laman pusba.uma.ac.id, un dalam bahasa Inggris adalah kata yang digunakan untuk menyatakan tidak atau sebuah arti kata yang berlawanan. Kata un sendiri sudah ada sejak zaman Inggris kuno dan berasal dari kata on.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Contoh penggunaan misalnya dalam kata willing, bila ditambah dengan kata un dan menjadi unwilling akan memiliki arti yang negatif atau berarti enggan. Sama halnya jika diterapkan pada kata unpopular maka artinya menjadi tidak populer. Adapun, kata opinion memiliki arti pendapat.

Jika digabungkan, kedua kata tersebut berarti pendapat yang tidak populer atau jarang dibicarakan. Umumnya, kata ini digunakan dalam konteks pembicaraan warganet di media sosial yang ingin mengungkapkan pendapat. Khususnya di Twitter, kata ini biasanya ditambahi dengan gambar atau meme seorang pria yang merupakan tokoh Flynn Rider dari kartun Tangled, yang ditodong banyak senjata tajam. 

Bertentangan dengan yang umum
Mengutip laman fadologi.com, definisi dari istilah tersebut juga diartikan sebagai opini, sudut pandang, ide, atau keyakinan seseorang yang dinilai bertentangan atau berlawanan dengan pandangan yang sudah diterima secara umum dalam masyarakat. Melalui tren ini biasanya orang bisa berpotensi mendapat ancaman atau hujatan karena pendapatnya yang tidak populer. Karenanya, banyak akun yang meramaikan tren ini dengan menyuarakan pendapat yang lain dari pendapat umum hingga hal-hal yang selama ini dinilai tabu untuk dibicarakan oleh khalayak.

Mengutip penelitian bertajuk “Dugaan Ujaran Kebencian Dalam Opini Warganet Tentang K-Pop di Twitter (Kajian Pragmatik)” oleh Agniya Lutfia Fahrannisa, korelasi antara istilah tersebut dengan meme yang beredar di Twitter tersebut adalah orang yang mengungkapkan opini tersebut akan terancam diserang oleh warganet lain karena opininya dapat menyinggung sebab dianggap berbeda. Opini yang tidak populer ini kemudian sering menjadi perdebatan warganet karena memang umumnya mengikuti stigma semua harus mengikuti pendapat umum, lingkungan, atau tradisi yang terbanyak agar dinilai lazim.

Pendapat yang tidak populer ini walaupun sifatnya kontroversia ternyata tidak semua berpotensi menimbulkan perdebatan. Di era internet ini istilah ini lebih digunakan untuk orang yang ingin berpendapat namun tidak cukup kuat dasar pemikirannya dan berujung tetap diutarakan serta menjadi opini tersendiri yang tidak populer agar tetap terkesan memiliki sudut pandang tersendiri.

AWALIA RAMADHANI

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus