Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak pertama kali ditemukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada 28 April lalu. Padahal Indonesia telah dinyatakan bebas PMK sejak 1986 silam. Wabah ini diyakini akan berdampak serius bagi industri peternakan nasional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PMK mengakibatkan luka dan lecet pada kaki, mulut dan puting hewan ternak. Selain itu gejala umum yang tampak dari ternak ialah demam dan berkurangnya nafsu makan yang mengakibatkan kurangnya produksi susu dan penurunan bera badan. Lalu bagaimana bila manusia mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi PMK?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id, Gubernur Jawa Timur, Khofifah mengatakan daging ternak yang terinfeksi PMK masih dapat dikonsumsi dan tidak berbahaya. Namun ia ingin masyarakat dapat mengonsumsi daging ternak yang segar dan sehat tentunya.
Dikutip dari Antara, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan setelah berdiskusi dengan World Health Organization (WHO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organization for Animal Health) dinyatakan PMK yang menyerang ribuan ternak di Jawa Timur sangat jarang menular ke manusia.
Ditegaskan lagi oleh Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama menjelaskan PMK merupakan masalah kesehatan ternak dan tak berhubungan dengan kesehatan masyarakat.
Walaupun pernah ada kasus penularan pada manusia pada 2012 lalu seperti yang disampaikan European CDC, namun itu merupakan kasus yang amat jarang terjadi kecuali pada orang yang benar-benar kontak langsung.
Selain itu, Penyakit Mulut dan Kuku tak ada hubungannya dengan penyakit Hand Foot Mouth Disease (HFMD) pada anak dan bayi. Keduanya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang berbeda.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.