Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Asal-usul Angpau yang Diberikan Orang Tua pada Anak Saat Imlek

Angpau atau ang pow dalam bahasa Hokkien berarti hadiah uang tunai yang disimpan dalam amplop merah

1 Februari 2022 | 07.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi angpao Imlek. miyoku.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Angpau atau ang pow dalam bahasa Hokkien berarti hadiah uang tunai yang disimpan dalam amplop merah. Saat perayaan tahun baru Imlek, angpau diberikan biasanya yang menerima anak-anak. Angpau dimaknai harapan baik dan simbol keberuntungan pada tahun yang baru. Mengutip situs web Singapore Infopedia, ada dua asal-usul cerita tentang pemberian angpau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cerita paling populer tentang iblis Sui yang akan muncul pada malam tahun baru. Iblis Sui akan masuk ke rumah untuk menyerang anak-anak, seperti dikutip dari The Chinese Language Institute. Demi mencegah hal buruk itu, pada malam tahun baru Imlek, orang tua akan menjaga anaknya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cara lain pun menangkal kedatangan iblis itu menggunakan delapan koin tembaga. Menurut mitologi Cina, delapan koin itu perwujudan dewa yang akan membawa keberuntungan. Koin itu dimasukkan dalam amplop merah, ditaruh di bawah bantal yang digunakan anak-anak saat tidur.

Ketika Sui ingin menganggu, koin itu akan mengeluarkan cahaya yang akan mengusir iblis itu. Dahulu angpau juga disebut ya sui qian yang berarti uang pengusir iblis. Tapi, sebutan itu sekarang dipahami sebagai uang yang diberikan orang tua kepada anak-anak.

Ada pula cerita lainnya, angpau bermula pada Dinasti Tang ketika Kaisar Xuanzong memberikan koin emas dan perak kepada selirnya. Koin itu digunakan sebagai jimat untuk melindungi bayi. Kebiasaan itu diteruskan menjadi tradisi, orang dewasa memberikan uang kepada anak sebagai hadiah.

Pada abad 12, era Dinasti Song, angpau sudah menjadi kebiasaan orang tua akan memberikan uang kepada anaknya. Angpau juga diberikan kepada simpatisan yang membunyikan gong untuk menyambut semua orang saat Imlek. Kebiasaan memberi angpau juga dilakukan para tuan untuk pelayannya sebagai tanda penghargaan.

Dahulu, amplop angpau berbahan sutra atau kain. Pada abad 19, orang-orang menggunakan bungkusan merah yang disebut hongbao. Kata hongbao berarti tas merah. Seperti namanya, angpau selalu berwarna merah yang menjadi simbol keberuntungan.

 

WILDA HASANAH

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus