Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Asal Usul di Balik Nama Pempek Palembang

Di beberapa literatur disebutkan nama makanan pempek sudah ada sejak abad VII di masa Kerajaan Sriwijaya. Yakni nama seorang warga etnis Tionghoa.

20 Juni 2022 | 09.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pempek termasuk salah satu kuliner Kesultanan Palembang Darussalam. TEMPO | Parliza Hendrawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Palembang -Ketika membicarakan Kota Palembang, Anda tentu akan menyebutkan Jembatan Ampera dan Pempek. Hal ini karena keduanya merupakan simbol yang ikonik ketika membicarakan Kota Palembang.

Cerita di balik Nama Pempek

Sejatinya, dalam catatan sejarah, pempek sudah dikenal sejak zaman dulu. Dalam Inventarisasi Perlindungan Karya Budaya : Pempek Palembang, disebutkan bahwa pempek sudah ada sejak abad VII di masa Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dikuatkan dengan penemuan Prasasti Talangtuo yang menyebutkan bahwa masyarakat Palembang sudah mengenal tanaman sagu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain itu, ada informasi juga yang menyebutkan bahwa pempek adalah salah satu karya budaya masyarakat Kayu Agung yang senanag dengan kegiatan berdagang. Mereka sering mendapatkan sagu dari masyarakat yang berada di bandar dagang yang mereka singgahi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah mendapatkan sagu, para pedagang tersebut memiliki ide untuk mencampurkan sagu dengan ikan. Akhirnya, makanan tersebut diolah dan dijadikan sebagai bekal saat berdagang.

Pada awalnya, pempek disebut dengan nama kelesan. Hal ini karena cara pembuatannya adalah dengan cara di-keles atau ditekan-tekan.

Selanjutnya, perubahan nama dari kelesan menjadi pempek baru terjadi pada 1920-an.

Saat itu, terdapat seorang laki-laki etnis Tionghoa yang bernama Apek dan berjualan di sekitar Masjid Agung Palembang.

Saat itu, Apek biasa berjualan dengan menaiki sepeda dan ia berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Orang-orang yang ingin membeli dagangannya bisanya akan memanggilnya dengan sebutan ‘pek-apek’. Kemudian, sebutan tersebut lama-lama menjadi pempek-pempek.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus