Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Awas, Ini 8 Ciri Pasangan Posesif

Posesif adalah hal yang berbeda dari rasa cemburu, apalagi protektif. Simak 8 ciri pasangan Anda posesif.

23 Desember 2019 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Posesif adalah hal yang berbeda dari rasa cemburu, apalagi protektif. Posesif adalah rasa cemburu kelewat batas yang dibumbui dengan rasa tidak aman berlebihan. Pasangan sering melarang Anda bertemu kerabat tanpa alasan yang jelas? Atau diam-diam memeriksa percakapan pesan singkat di ponsel Anda? Berarti, sifat posesif ini ada di depan mata.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam istilah lain, posesif disebut juga sebagai controlling behaviour atau perilaku suka mengatur berlebihan. Perilaku ini, seringkali dibungkus sebagai cara menunjukkan rasa sayang atau peduli terhadap pasangan. Namun itu tidaklah benar. Perilaku posesif bukanlah berakar dari rasa sayang, melainkan dari rasa takut dan rendahnya kepercayaan diri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasangan yang posesif, sedang mencoba melimpahkan rasa takut dan ketidakpercayaan diri yang dimilikinya ke orang lain. Sehingga, ia tidak lagi merasa sendiri dalam menghadapi perasaan-perasaan negatif tersebut.

Posesif adalah sifat yang bisa muncul karena rendah diri. Pasangan yang posesif akan membuat Anda merasa sendiri dan terisolasi.

Jika salah satu pasangan mulai menunjukkan ciri-ciri posesif, itu menandakan bahwa hubungan yang sedang dijalani sudah mulai tidak sehat. Jika hal ini sudah terjadi, sebaiknya Anda keluar dari hubungan tersebut atau mencoba menyelesaikannya berdua dengan pasangan. Berikut ini ciri-ciri perilaku posesif yang perlu dikenali.

Ilustrasi Posesif. guardianspress.com

1. Mulai menjauhkan Anda dari keluarga dan teman
Awalnya, pasangan mungkin hanya akan menyampaikan bahwa ia ingin perhatian lebih dari Anda. Dengan nada bercanda, ia mungkin sedikit mengeluhkan Anda yang menghabiskan waktu lama untuk menelepon adik tercinta. Di lain kesempatan, ia mengatakan bahwa ia tidak suka dengan teman Anda.

Lalu, perilaku ini meningkat menjadi melarang Anda menghabiskan terlalu banyak waktu bersama orang-orang selain dirinya. Ia akan berusaha menjauhkan Anda dari orang-orang yang sebelumnya bisa menjadi “pegangan” Anda.

Hal ini dilakukan agar Anda menjadi lebih lemah dan tidak lagi memiliki pegangan saat ia melakukan hal-hal yang merugikan Anda. Ia ingin, bahwa dirinyalah satu-satunya orang yang Anda pedulikan, sehingga Anda tidak akan pergi, meski dalam kondisi terpuruk.

2. Selalu mengkritisi hal-hal kecil
Kritikan-kritikan kecil tapi konstan, bisa membuat seseorang merasa tidak dihargai, diterima, atau dicintai. Pasangan yang posesif merasa ia berhak mengatur Anda, dimulai dari hal-hal kecil seperti cara berpakaian, cara berbicara, atau bahkan cara makan. Orang yang posesif, tidak menganggap bahwa pasangannya berada dalam posisi yang setara dengannya.

3. Sering memberikan pujian yang bersyarat
Ini adalah salah satu keahlian dari orang yang posesif. Ia akan memuji Anda atau mengeluarkan kata-kata manis. Namun di balik pujiannya, ada tuntutan atau syarat yang perlu dipenuhi.

Kata-kata seperti “Aku akan semakin sayang sama kamu kalau kamu bisa turunkan berat badan,” atau “Kamu akan semakin menarik kalau kamu dapat bonus di kantor,” atau “Kamu sebenarnya cantik, tapi rambutmu sebaiknya dipotong saja”.

Jika pasangan sering mengeluarkan pujian-pujian atau kata-kata manis tapibersyarat seperti di atas, Anda sebaiknya mengenalinya sebagai ciri posesif. Saat mengeluarkan kata-kata tersebut, ia sedang ingin mengatur Anda untuk memenuhi standar tidak masuk akal yang dibuatnya sendiri.

Ingat, dalam hubungan yang sehat, Anda tidak akan ragu untuk menjadi diri sendiri. Pasangan pun akan memberikan pujian di saat yang tepat, dan tentunya tanpa syarat.

4. Selalu ingin tahu semua hal tentang diri Anda secara berlebihan
Pasangan yang posesif, merasa berhak untuk mengetahui segala hal yang berhubungan dengan Anda. Padahal, dalam hubungan yang sehat, tidak ada salahnya jika masih ada hal-hal yang sebaiknya menjadi privasi.

Orang yang posesif, akan melakukan segala cara untuk mengetahui semua informasi Anda. Ia tidak akan segan untuk membaca semua pesan singkat di ponsel Anda secara diam-diam, atau membaca semua e-mail yang masuk ke akun Anda, atau bahkan mengecek riwayat pencarian di komputer Anda.

5. Menggunakan rasa bersalah Anda sebagai senjata utama
Orang yang posesif, juga pandai memanipulasi pasangannya. Ia akan membuat Anda terus-menerus merasa bersalah, akan semua permasalahan yang terjadi dalam hubungan Anda dengannya.

6. Membuat seolah-olah Anda memiliki utang
Memberikan banyak barang-barang yang mahal saat masa-masa awal pacaran, mungkin bisa terlihat sebagai gestur romantis. Namun, orang posesif lagi-lagi pandai memanipulasi pasangannya.

Dengan memberikan hal-hal tersebut, ia mengharapkan hal lain sebagai balasan. Dengan kata lain, ia secara tidak langsung membuat Anda berutang sesuatu kepadanya. Ia juga akan membuat Anda merasa bahwa ia telah memberikan segalanya kepada Anda, sehingga Anda harus menuruti kemauannya.

Ilustrasi Posesif. es.wikihow.com

7. Cemburu berlebihan
Cemburu memang bisa menjadi salah satu bumbu dalam hubungan percintaan. Namun, jika berlebihan, tentu itu bukanlah suatu hal yang menyenangkan. Bagi orang berperilaku posesif, rasa cemburu bisa berubah menjadi sesuatu yang menyeramkan.

Ia bisa saja mengancam Anda atau orang yang ia cemburui. Ia juga akan membuat seolah-olah itu salah Anda, saat ada orang lain yang peduli dengan Anda. Ia akan mengatakan bahwa Anda berpakaian terlalu “mengundang” misalnya, atau bersikap terlalu ramah kepada orang lain.

8. Kerap merendahkan pemikiran Anda
Setiap orang pasti punya beberapa pandangan dalam hidupnya, yang sudah dipercayai sejak lama, seperti pilihan partai politik atau tradisi kebudayaan, misalnya. Ketika kita memiliki pasangan dengan pandangan yang berbeda, tapi bisa memulai diskusi yang sehat, tentu ini adalah hal yang positif.

Namun, jika perdebatan Anda dengan pasangan terhadap pandangan masing-masing justru membuat Anda merasa salah, dan pasangan memaksakan pandangannya, maka hal tersebut sudah masuk perilaku controlling.

SEHATQ

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus