Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ayo, Ke PKO

Atlit Indonesia diharuskan ke PKO (Pusat Kesehatan olah raga), setelah memetik pengalaman dari Asian Games VIII di Bangkok. Caranya, atlit tidak boleh berlatih bila tidak mempunyai data fisik. (ksh)

6 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DENGAN 8 emas, 7 perak dan 18 perunggu saja dari Asian Games VIII, kontingen Indonesia memetik pelajaran. Selama ini "bidang kesehatan olahraga tak mendapat perhatian mendalam," cetus Ketua KONI Jaya Erwin Baharuddin yang pulang bersama rombongan. Para pemain bulutangkis diketahui sudah menggunakan sarana kesehatan olahraga yang dimiliki KONI di Senayan. Para atlit dari cabang olahraga lainnya masih enggan . Pusat Kesehatan Olahraga di Senayan berdiri sejak 1965. "Para pelatih beranggapan tanpa peralatan kesehatan itl, demikian Erwin, "dulu kita tetap punya prestasi." Itu benar juga, tapi dr D?haryotilakso yang memimpin PKO itu berpendapat prestasi tak mungkin bisa dicapai kalau kekurangan para atlit tidak diketahui. Dokter ini mengikuti seminar tentang kedokteran olahraga selama berlangsung AG di Bangkok. Di Jepang, kata Daharyotilakso, diperiksa bukan hanya para atlit yang sudah jadi, tapi juga anak-anak sejak usia 12. Juga dr Sadoso yang menyertai kontingen Indonesia menganjurkan supaya PKO jangan diabaikan. Bila dengan PKO prestasi belum ada juga, berarti latihannya salah, urai Daharyotilakso. Dalam waktu mendatang ini nampaknya akan banyak atlit yang memeriksakan diri ke PKO. Sebab Erwin Baharuddin sudah memutuskan untuk tidak memberikan kesempatan melatih bagi para pelatih yang tidak memiliki data fisik atlit asuhannya. "Kalau data fisik tidak ada, latihan tidak diperbolehkan," katanya. Sementara keharusan pergi ke PKO digalakkan, buku tuntunan kesehatan olahraga akan dikeluarkan pula oleh Perhimpunan Pembina Kesehatan Olahraga Indonesia. Rencana menyusun buku penuntun ini diambil perhimpunan tersebut Nopember lalu dalam kongresnya di Bali. Antara lain isinya meliputi soal gizi, doping, psikologi olahraga dan soal praktis kalau terjadi cedera. Akan diperinci istirahat yang bagaimana diperlukan kalau seseorang cedera dalam latihan. Supaya tidak main dugaan saja, seperti yang terjadi selama ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus