Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gastroesophageal reflux disease dikenal GERD adalah kondisi yang terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan iritasi dan berbagai gejala yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Salah satu kasus yang menarik perhatian adalah kondisi yang dialami oleh komedian Wendi Cagur, yang baru-baru ini dilarikan ke rumah sakit akibat GERD. Keadaan Wendi tersebut juga dibagikan melalui Instagram Story oleh rekan-rekannya, termasuk Ayu Ting Ting yang mengunggah momen ketika mengunjungi Wendi di rumah sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika tidak segera diatasi, GERD dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius. Oleh karena itu, mengenali gejala-gejala GERD sangat penting agar dapat segera memperoleh pengobatan yang tepat. Berikut adalah lima gejala GERD yang perlu Anda waspadai.
- Heartburn
Dikutip dari Mayo Clinic, heartburn atau sensasi terbakar di dada adalah gejala paling umum dari GERD. Gejala ini terjadi ketika asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa panas atau terbakar yang muncul di area dada.
Biasanya, gejala ini muncul setelah makan dan semakin parah ketika berbaring atau membungkuk. Rasa terbakar ini bisa berlangsung hingga beberapa jam dan sering disertai rasa asam atau pahit di mulut. Meskipun terkadang gejala ini dianggap biasa, heartburn yang terjadi berulang kali dapat mengindikasikan adanya gangguan yang lebih serius pada sistem pencernaan.
- Nyeri Dada dan Ulu Hati
Nyeri dada yang disebabkan oleh GERD seringkali disalahartikan dengan gejala serangan jantung. GERD dapat menyebabkan rasa sakit atau tekanan di dada akibat asam lambung yang naik ke kerongkongan.
Nyeri dada ini seringkali semakin parah setelah makan atau saat berbaring, dan bisa berlangsung cukup lama. Meskipun umumnya tidak berbahaya, nyeri dada akibat GERD harus diperiksa lebih lanjut untuk membedakannya dengan masalah jantung. Jika disertai gejala lain seperti sesak napas atau nyeri yang menjalar ke lengan atau rahang, segera cari pertolongan medis untuk memastikan penyebabnya.
- Batuk Kronis dan Laringitis
Penderita GERD juga sering mengalami batuk kronis atau suara serak akibat refluks asam yang naik ke tenggorokan. Iritasi yang disebabkan oleh asam lambung pada pita suara bisa menyebabkan laringitis, yaitu peradangan pada tenggorokan yang membuat suara menjadi parau.
Batuk yang berlangsung terus-menerus ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan bahkan menyebabkan masalah pernapasan. Batuk dan laringitis yang terjadi akibat GERD umumnya tidak sembuh dengan obat batuk biasa, sehingga penting untuk mencari pengobatan yang sesuai untuk meredakan gejala ini.
- Kesulitan Menelan
Kesulitan menelan adalah gejala lain yang sering dialami oleh penderita GERD. Menurut WebMD, hal ini terjadi ketika asam lambung yang naik mengiritasi dinding esofagus, menyebabkan perasaan seolah ada benda asing atau sumbatan yang menghalangi jalan makanan.
Sensasi ini bisa sangat mengganggu, terutama saat makan makanan padat atau cair. Disfagia yang terjadi terus-menerus dapat memperburuk kualitas hidup dan menunjukkan adanya kerusakan pada lapisan esofagus yang perlu segera ditangani oleh profesional medis.
- Muntah dan Kembung
Penderita GERD juga sering mengeluhkan perasaan kembung dan muntah setelah makan. Muntah dapat terjadi ketika asam lambung kembali ke kerongkongan dengan cukup kuat, menyebabkan rasa mual dan perasaan penuh pada perut.
Selain itu, gejala ini sering disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada perut bagian atas. Muntah dan kembung yang sering terjadi dapat memperburuk kualitas hidup dan mengindikasikan adanya gangguan pencernaan yang lebih serius, sehingga membutuhkan penanganan medis yang tepat.
Mengenali gejala GERD sejak dini sangat penting untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada esofagus dan sistem pencernaan. Jika Anda mengalami salah satu atau lebih gejala di atas secara berulang, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.
Pengobatan GERD dapat melibatkan perubahan gaya hidup, penggunaan obat-obatan seperti proton pump inhibitors (PPI), dan dalam beberapa kasus, tindakan medis tertentu. Jangan biarkan gejala GERD mengganggu kualitas hidup Anda—segala masalah pencernaan yang berulang harus segera mendapatkan perhatian medis.
Pilihan editor: Mengapa Tidak Boleh Langsung Tidur Setelah Makan Sahur