Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Selain menjadi hama yang mengganggu, kecoak ternyata dapat menimbulkan bahaya serius bagi kesehatan manusia. Kecoak membawa lebih dari 30 jenis bakteri berbahaya, seperti Salmonella, E. coli, dan Staphylococcus yang dapat menyebabkan berbagai infeksi. Bakteri seperti Salmonella dan Pseudomonas aeruginosa dapat berkembang di dalam sistem pencernaan kecoak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika bergerak, kecoak meninggalkan patogen pada permukaan seperti meja makan atau peralatan dapur. Mikroba ini menyebar ke lingkungan sekitar melalui kotoran dan muntahan kecoak, yang dapat mencemari makanan dan permukaan yang kita gunakan sehari-hari. Berikut adalah beberapa fakta menakutkan mengenai mikroba patogen yang ada pada perut kecoa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kecoa adalah tempat berkembangbiak dan menyebarnya berbagai patogen mikroba
Berdasarkan sebuah penelitian yang dikutip dari Journals.sagepub.com, kecoa dapat menjadi tempat berkembang biak dan penyebar berbagai patogen mikroba yang ditularkan melalui makanan, seperti bakteri, jamur, virus, dan parasit. Patogen ini memiliki berbagai karakteristik biologis, hubungan dengan inang, faktor virulensi, dan cara penularan yang berbeda-beda.
Hal ini menunjukkan bahwa kecoa memiliki peran yang signifikan dalam penyebaran infeksi yang ditularkan melalui makanan. Karena itu, penting untuk mempertimbangkan kecoa dalam penyelidikan wabah penyakit yang ditularkan melalui makanan, terutama yang belum pernah terjadi sebelumnya.
2. Kecoa menularkan patogen melalui makanan
Pada 1950-an, sebuah penelitian yang dikutip dari National Library of Medicine menunjukkan adanya hubungan antara tingginya kasus hepatitis A dengan kurangnya pengendalian kecoa. Namun, setelah dilakukan program pengendalian hama, jumlah kasus hepatitis A menurun tajam. Pada 1960, infeksi hepatitis A di proyek perumahan turun menjadi 6,6 persen, kemudian 3,6 persen pada 1961, dan 0 persen pada 1962.
Sementara itu, di area lain yang tidak mendapatkan pengendalian hama, jumlah kasus infeksi justru meningkat. Penurunan kasus hepatitis A ini sejalan dengan berkurangnya jumlah kecoa sekitar 70 persen akibat program tersebut. Meskipun penelitian ini tidak sepenuhnya didukung data eksperimen, hal ini memberikan indikasi kuat bahwa kecoa dapat berperan dalam penularan penyakit melalui makanan, sebuah teori yang juga diperkuat oleh penelitian lain.
3. Menimbulkan risiko signifikan terhadap kesehatan masyarakat
Sebuah penelitian yang dikutip dari Sciencedirect.com menjelaskan bahwa kecoa merupakan tempat berkembang biak bagi berbagai mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat. Hal ini sering kali terjadi karena kondisi lingkungan yang tidak bersih, pengelolaan limbah yang buruk, serta kebiasaan penyimpanan makanan yang tidak sesuai.
Selain itu, kurangnya pedoman kesehatan masyarakat yang memadai dan rendahnya pendidikan tentang pentingnya kebersihan juga turut memperburuk situasi ini. Kecoa dapat dengan mudah menyebarkan bakteri dan virus berbahaya melalui kotorannya, muntahan, atau bagian tubuhnya, yang mencemari makanan dan permukaan yang sering kita sentuh.
Krena itu, pengelolaan lingkungan yang lebih baik serta pendidikan kebersihan yang lebih luas sangat diperlukan untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh hama ini.
4. Bibit dari berbagai penyakit lainnya
Walaupun kecoak dapat menyebarkan berbagai penyakit, dampaknya tidak sebesar lalat rumah. Namun, kecoak tetap dapat membawa sejumlah patogen berbahaya, seperti penyebab salmonellosis, kolera, tifus, disentri, kusta, gastroenteritis, listeriosis, giardia, dan campylobacteriosis. Selain itu, kecoak juga dapat memicu asma dan membawa bakteri berbahaya seperti E. coli, streptococcus, dan staphylococcus aureus yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
IBRAHIM ARSYAD
Pilihan Editor: Waspada, 5 Penyakit Ini Berpotensi Ditularkan Kecoak