Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bau Mulut Gejala Dehidrasi, Cek Tanda Lainnya

Tak cuma haus dan lemas, bau mulut dan kram otot juga merupakan gejala dehidrasi. Jangan anggap enteng.

22 Juni 2022 | 09.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi bau mulut (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dehidrasi terjadi ketika cairan yang hilang lebih banyak dari yang masuk sehingga tubuh tidak memiliki cukup cairan untuk menjalankan fungsi normal. Selain kehilangan air, jika dehidrasi berarti juga kehilangan elektrolit seperti garam dan kalium. Padahal, dua zat ini penting untuk membantu tubuh bernapas, bergerak, berbicara, dan melakukan semua hal lain agar tetap aktif. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jika haus, itu tanda paling jelas Anda mengalami dehidrasi. Tapi, bukan itu saja tanda utamanya. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada September 2020 di The Journal of Physiology menyatakan tubuh menunjukkan gejala khusus ketika mengalami dehidrasi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dehidrasi yang tidak diatasi dapat menyebabkan detak jantung meningkat, yang menyebabkan ketegangan pada jantung. Berikut adalah beberapa gejala dehidrasi yang tidak biasa dan tidak boleh diabaikan. 

Bau mulut 
Air liur memiliki sifat antibakteri dan dehidrasi dapat mencegah tubuh memproduksi air liur yang cukup. Karena itu, bakteri bisa tumbuh berlebih di mulut yang menyebabkan bau mulut. Itu alasan yang sama kebanyakan orang bangun dengan bau mulut di pagi hari. Produksi air liur melambat saat tidur yang menyebabkan rasa dan bau yang tidak enak di mulut karena pertumbuhan bakteri dalam semalam. Jadi, pada saat mulut tampak kering dan napas berbau aneh, itu adalah tanda untuk rehidrasi. 

Kulit kering atau memerah 
Kulit dehidrasi berarti kulit kekurangan air, bisa menjadi kering, bersisik, gatal, dan bahkan terlihat kusam. Perubahan cuaca, pola makan yang tidak sehat, dan pilihan gaya hidup seperti minum alkohol atau kafein dapat menguras kadar air kulit. Gejala lain yang berhubungan adalah kulit tetap tegang setelah dicubit dan membutuhkan waktu untuk kembali ke penampilan normal dan rata. 

Kram otot 
Semakin panas tubuh karena aktivitas atau cuaca, semakin besar kemungkinan mengalami kram otot karena efek panas pada otot. Saat otot bekerja lebih keras, mereka dapat menahan panas. Perubahan elektrolit seperti natrium dan kalium juga dapat menyebabkan kram otot. Untuk meredakan, air putih mungkin tidak cukup.

Sebuah studi 2019 yang diterbitkan dalam BMJ Open Sport and Exercise Medicine menemukan ketika peserta melakukan rehidrasi setelah berolahraga dengan minuman yang mengandung elektrolit, mereka cenderung tidak mengalami kram otot. Di sisi lain, peserta yang minum air putih lebih cenderung mengalami kram. Penting untuk dicatat bahkan dalam cuaca yang lebih dingin, dehidrasi mungkin terjadi jika tidak minum cukup cairan saat berolahraga atau aktivitas intensif lain. 

Ingin makanan manis 
Ketika mengalami dehidrasi, kekurangan air dapat mempersulit organ-organ seperti hati untuk melepaskan glikogen, yang merupakan glukosa yang disimpan, dan komponen lain dari simpanan energi. Hal ini dapat memicu keinginan makan gula untuk menyediakan sumber energi yang cepat ketika yang sebenarnya dibutuhkan adalah minum lebih banyak air dan rehidrasi diri sendiri. Jika merasa mengidam gula karena dehidrasi, cobalah minum air putih sebelum makan donat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus