Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tidur dan makan menjadi kebutuhan primer manusia. Apalagi ini berkaitan dengan pemenuhan energi untuk beraktivitas. Selain itu, juga untuk asupan menjalankan fungsi organ-organ tubuh dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun, fenomena tidur selepas makan harus dihindari. Hal ini bukan tanpa alasan. Waktu makan yang terlalu dekat dengan tidur dapat mengganggu, utamanya bagi kualitas tidur. Apalagi, jika makannya banyak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip dari laman verywellhealth.com, ahli gizi mengungkapkan waktu yang baik untuk tidur selepas makan. Di mana harus menunggu setidaknya tiga jam lamanya antara waktu makan terakhir dan waktu tidur. Hal ini berguna untuk sistem pencernaan bekerja dan memberi waktu bagi isi perut untuk berpindah ke usus kecil.
Selain itu, makan juga dapat mendorong pelepasan insulin—hormon yang membantu tubuh menggunakan makanan untuk energi. Proses ini dapat menggeser siklus tidur-bangun manusia atau lebih dikenal dengan ritme sirkadian. Tentu, akibatnya makanan dapat memberi sinyal kepada otak untuk tetap terjaga.
Terkhusus pada makan yang dilakukan tengah malam. Menurut laman Healthline, ini dikaitkan dengan kenaikan berat badan dan asam lambung, terutama ketika berbaring dapat menyebabkan isi perut akan naik kembali ke kerongkongan.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga: 4 Cara Mengoptimalkan Waktu Makan dan Tidur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.