Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Betulkah Stres Bisa Sebabkan Penurunan Berat Badan Ekstrem?

Banyak yang mempercayai stres dapat sebabkan penurunan berat badan, begini penjelasannya. Tapi, mengapa ada yang stres justru berat badan naik?

28 Januari 2022 | 15.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi stres (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang menyebutkan bahwa stres dapat menurunkan berat badan. Bukan hanya itu, gejala stres lainnya dapat menyebabkan sakit kepala, gangguan pencernaan, sakit dan nyeri, otot tegang, perubahan suasana hati, kelelahan, kesulitan jatuh atau tetap tertidur, kesulitan dengan memori jangka pendek, peningkatan denyut jantung, juga penurunan gairah seks.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti yang disebutkan dalam situs healthline.com, kondisi stres dapat mempengaruhi perilaku yang berbeda dari biasanya. Seperti bekerja sambil makan siang atau begadang. Akibatnya justru dapat memperburuk reaksi internal tubuh terhadap stres, sehingga tubuh dapat mempercepat metabolisme tubuh. Bahkan dapat menimbulkan gejala sakit perut, maag, diare, dan sembelit.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam situs lain, medicalnewstoday.com disebutkan bahwa stres mempengaruhi hampir setiap area tubuh, termasuk sistem dan proses tubuh dapat menyebabkan penurunan berat badan dengan cara yang berbeda. 

Stres Menjadi Penyebab Penurunan Berat Badan?

Saat stres seseorang akan memilih makanan yang buruk sebagai akibat dari stres dapat berkontribusi pada peradangan yang meluas dan penurunan berat badan. Peradangan tersebut mempengaruhi aktivasi saraf vagus, yang memengaruhi cara usus memproses dan memetabolisme makanan.

Begitupun sistem saraf simpatik, efeknya dapat memicu pelepasan epinefrin, juga disebut adrenalin, dari kelenjar adrenal. Aliran epinefrin mengaktifkan respons melawan-atau-lari tubuh, yang mempersiapkan seseorang untuk melarikan diri atau melawan ancaman yang akan datang.

Sementara itu, Epinefrin akan menyebabkan jantung berdetak lebih cepat serta pernapasan menjadi lebih cepat, dan membakar kalori. Selain itu, kondisi ini dapat mengubah cara usus mencerna makanan dan mengubah kadar glukosa darah. Bukan hanya menyebabkan penurunan berat badan, tapi beberapa orang justru mengalami kenaikan berat badan akibat stres.

SABAR ALIANSYAH PANJAITAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus