Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bila ibu berebut awet muda

Obat retin-a bisa menghambat keriput di wajah. di- temukan oleh albert kligman. awalnya untuk mengo- bati jerawat. belum ada rekomendasi dari fda.

20 Juli 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Separuh perempuan yang ingin menghalau keriput wajahnya memakai Retin-A. Ada komentar dari Cher, si bintang seksi. JIKA ibu-ibu ingin kelihatan awet muda, tengoklah rahasia kecantikan artis Cher. Bintang seksi yang gemar pamer kemolekan tubuh itu tak hanya rajin mengotak-atik wajahnya lewat operasi plastik. Ia, selama sepuluh tahun, juga telaten menoles wajahnya dengan obat jerawat Retin-A. Bukan Cher jerawatan, tetapi obat itu dapat menghambat munculnya keriput. Makanya, obat yang kemasannya mirip pasta gigi ini populer di Amerika Serikat. Tahun silam, dari lima juta Retin-A, separuhnya dipakai perempuan yang ingin menghalau keriput di wajahnya. Retin-A semula ditujukan kepada remaja yang bermasalah dengan jerawatnya. Namun, obat berbentuk krim itu diminati para wanita berumur yang mencemaskan keriput wajahnya. Dan itu sekarang seru diperdebatkan di AS dan Inggris, seperti ditulis panjang lebar dalam majalah The Sunday Times, 7 Juli lalu. Obat itu gencar dipromosikan, karena bisa menghilangkan tanda-tanda ketuaan pada wajah. Sehingga, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan di AS (FDA, Food and Drug Administration) bulan lalu mengancam menuntut produsen Retin-A atas promosi ilegal itu. Obat ini ampuh pula untuk pria. Ini dibuktikan sendiri oleh penemunya yang sudah uzur, Profesor Albert Kligman, 75 tahun. Punggungnya sudah bungkuk, tangannya gemetar tak terkontrol, hingga ia sulit bersalaman. Tapi wajahya halus dan licin seperti baru 40 tahun. Itu berkat Retin-A yang dipakainya 10 tahun. Penelitian ahli kulit dari Universitas Pennsylvania ini sejak 30 tahun lalu. Ia hanyalah salah satu ilmuwan yang mempelajari retinoid, komponen sintetis retinol yang dikenal sebagai vitamin A. Vitamin A dibutuhkan bagi pertumbuhan jaringan. Awalnya, Kligman ingin mengobati jerawat yang sering nongol di wajah remaja. Biasanya, pengobatannya dengan antibiotik yang ternyata tidak banyak berarti. Lalu dicobalah retinoid dalam bentuk asam retinoid, yang ternyata ampuh mengusir jerawat. Penemuannya ini kemudian dijualnya kepada Ortho Pharmaceutical dari Johnson & Johnson. Tak terduga, datang berita mengejutkan dari para pasiennya yang berusia 30-40-an tahun. Mereka itu berobat karena jerawat yang muncul pada akhir siklus menstruasi. Setelah diobati dengan Retin-A, kulit mengelupas dan terbentuk lapisan baru. Ternyata, tak hanya jerawat yang lenyap. Keriput di wajahnya juga menghilang, kulit pun jadi lebih licin. Dan ketika dicoba pada pasien lebih tua, setengahnya melaporkan bahwa noda di wajah bahkan hampir tanpa bekas. "Itu hasil yang hebat sekali," kata Kligman. Menurut Kligman, tanda-tanda ketuaan muncul karena intrinsicaging dan photo-aging. Yang pertama terjadi karena proses yang muncul dari dalam. Yang lainnya akibat sinar matahari. Penuaan dari dalam ditandai dengan hilangnya kekuatan dan tekstur wajah. Ini tak terlepas dari pengaruh geografi dan ras. Proses alamiah ini tak bisa dipulihkan. Yang bisa dipulihkan adalah jika penyebabnya sengatan matahari. Kerusakan wajah ini berciri ada keriput, garis-garis, bintik-bintik, muka kasar dan kendur. Retin-A merangsang pembentukan sel-sel baru dan pembuluh darah. Selain itu, membantu perbaikan kolagen serta elastin yang berfungsi mengenyalkan dan memperkuat kulit. Penemuan Kligman yang menghasilkan medali bergengsi dari American Academy of Dermatology ini didukung sukses lainnya. Seorang dokter kulit dari Universitas Michigan membuktikan keriput berkurang jika diobati dengan Retin-A selama empat bulan. Ahli lain dari Universitas Pennsylvania melaporkan, pasiennya yang berobat enam bulan, keriputnya berkurang 22 sampai 32 persen. Namun, FDA masih alot mengeluarkan persetujuannya. Sikap hati-hati ini ada sebabnya. Pada 1982 FDA pernah mengizinkan pemasaran pil obat antijerawat Accutane. Obat produksi HoffmanLa Roche ini -- saingan Johnson & Johnson -- juga mengandung retinoid. Reputasi Accutane cukup baik dan efektif mengusir jerawat. Namun, efek sampingnya yang mengerikan diketahui pada 1988. Jika diminum wanita hamil, mengakibatkan bayinya cacat. FDA mencatat, minimal lahir 600 bayi cacat yang diduga akibat ibunya memakai obat ini. Tapi, menurut La Roche, jumlahnya tak sampai 100 bayi. Karena itu, FDA tidak berani merekomendasi Retin-A -- kecuali sebagai krim antijerawat saja. Alasan ini tak diterima oleh Johnson & Johnson. Sebab, Retin-A tak berbentuk pil, tapi krim, yang tak akan mencapai plasenta. Juga, Retin-A sudah dipakai 16 juta orang selama 18 tahun, tanpa efek samping serius. Penasihat FDA, Profesor Davis Bickers, punya alasan lain. Menurut dia, Retin-A seharusnya tetap tak diizinkan dipakai sebagai obat "antitua". Kecuali bila diketahui apa dan bagaimana photo-aging itu. Sebab, belum ada pendapat yang jelas bagaimana sebenarnya proses itu berjalan. Selain itu, proses kerja obat itu juga masih jadi pembicaraan dan penelitian ilmuwan AS dan Inggris. Seorang penelitinya adalah Profesor Barbara Gilchrest dari Universitas Boston. Kata Gilchrest, molekul asam retinoid berikatan dengan sel penerima pesan. Ikatan dalam gen dalam sel ini merangsang pertumbuhan sel yang secara normal menurun, karena pertambahan usia. Tapi soal itu diragukan Sam Shuster, ahli kulit di Inggris. Ia melihat tidak ada beda antara Retin-A dan moisturizing cream dari perusahaan kosmetik. Prinsip kerja keduanya mirip. Yakni, mengurangi keriput dengan menggelembungkan dan memelarkan kulit. "Apa yang dilakukannya hanya menyembunyikan saja," ujarnya. Apa komentar Cher? "Ini bukan obat ajaib yang bisa bekerja sepanjang malam. Lipatan dan kerutan di sekitar mata dan mulut saat tertawa hanya diperhalus. Dan itu tak total hilang," katanya. G. Sugrahetty Dyan K.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus