Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rita Sutanti kedatangan ”tamu” tetap setiap dua minggu sekali, yaitu sakit kepala. Kejadian itu rutin menyerangnya selama tiga bulan belakangan. Padahal perempuan 44 tahun itu tidak sedang mengurangi makan untuk berjuang menurunkan berat badan, atau terkena penyebab puyeng lainnya, seperti stres akibat tekanan hidup. ”Sakit kepala separuh, kadang sakitnya mulai pundak, leher, sampai ubun-ubun,” katanya. Kalau sudah tak tertahankan, obat instan sakit kepala yang dijual bebas di warung pun ditenggaknya, kadang bisa sampai tiga butir sekali minum.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo