Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Antisipasi dan Pengobatan Pendarahan Otak, Pembedahan untuk Situasi Apa?

Selebritas Indra Bekti dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan otak. Begini beberapa cara mengantisipasinya.

30 Desember 2022 | 19.17 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Publik dikejutkan saat diwartakan selebritas Indra bekti dilarikan ke rumah sakit karena pendarahan otak, tepat di hari ulang tahunnya 28 Desember 2022 lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendarahan otak adalah pendarahan yang terjadi di dalam kepala. Pendarahan otak dalam dunia medis juga dikenal dengan istilah pendarahan intrakranial. Para dokter ataupun ahli media menyatakan bahwa pendarahan otak ditentukan berdasarkan lokasi tepatnya. Terdapat dua area utama perdarahan otak dapat terjadi, yaitu di dalam tengkorak tetapi di luar jaringan otak atau di dalam jaringan otak. Tergantung lokasinya, pendarahan ini dapat terjadi secara tiba-tiba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendarahan otak yang terjadi di dalam kepala terjadi ketika otak tidak dapat menyimpan oksigen sehingga otak bergantung pada serangkaian pembuluh darah untuk memasok oksigen dan nutrisi. Saat terjadi pendarahan otak, oksigen mungkin tidak lagi dapat mencapai jaringan otak yang disuplai oleh pembuluh bocor atau pecah ini.

Saat pendarahan mengganggu aliran darah di sekitar atau di dalam otak juga semakin menghilangkan oksigen selama lebih dari tiga atau empat menit sehingga sel-sel otak mati. Selain itu, sel-sel saraf lain yang terkena juga rusak.

Baca: Mengenal Pendarahan Otak dan Gejala yang Mengiringinya

Antisipasi Pendarahan Otak

Melansir WebMd, berikut terdapat langkah-langkah yang dapat dilakukan seseorang untuk mengantisipasi atau mengurangi risiko terkena pendarahan otak, sebagai berikut: 

  1. Mengelola tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan bahwa 80 persen pasien pendarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Satu-satunya hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mengendalikannya melalui diet, olahraga, dan pengobatan.
  2. Menurunkan kadar kolesterol.

  3. Jangan mengonsumsi narkoba. Misalnya, kokain yang bisa meningkatkan risiko pendarahan di otak.

  4. Mengatur kadar gula darah, jika menderita diabetes.

  5. Batasi alkohol dan berhenti merokok.

  6. Mengonsumsi makanan yang sehat.

  7. Berolahraga secara teratur.

  8. Berkendaralah dengan hati-hati, dan kenakan sabuk pengaman. Sementara itu, jika mengendarai sepeda motor atau sepeda selalu gunakan helm.

  9. Jalankan operasi korektif. Jika menderita kelainan, seperti aneurisma, seseorang dapat melakukan operasi ini yang membantu mencegah pendarahan di kemudian hari.

  10. Hati-hati mengonsumsi warfarin (Coumadin). Jika mengonsumsi obat pengencer darah ini, tindak lanjuti secara teratur dengan dokter untuk memastikan kadar darah yang sesuai kebutuhan.

Segala jenis pendarahan di dalam tengkorak atau otak adalah suatu keadaan medis yang darurat. Penting untuk segera pergi ke ruang gawat darurat rumah sakit sebagai langkah awal yang baik dalam menanganinya. Dengan begitu, ahli medis segera membantu mengobati pendarahan otak tersebut yang akan meningkatkan peluang seseorang untuk pulih.

Situasi Pendarahan Otak Diperlukan Tindakan

Mengutip clevelandclinic.org, beberapa pembedahan mungkin diperlukan dalam situasi-situasi berikut, yaitu:

1. Pendarahan 

Seseorang yang mengalami pendarahan mungkin memerlukan dekompresi otak segera untuk melepaskan darah yang terkumpul dan mengurangi tekanan. Dekompresi dapat dilakukan melalui prosedur lubang duri (pengeboran lubang di tengkorak untuk memungkinkan drainase darah), sayatan kraniotomi (pengangkatan sebagian tengkorak untuk memungkinkan otak yang membengkak membesar), atau kraniotomi (pembukaan rongga tengkorak).

2. Aneurisma serebral yang belum pecah 

Seseorang mungkin memerlukan pemotongan atau pengisian aneurisma melalui prosedur bedah kraniotomi atau angiografi untuk mencegah pecahnya di masa mendatang.

3. Malformasi arteriovenosa (AVM) yang belum pecah 

Situasi ini dapat diobati dengan pengangkatan langsung AVM melalui pembedahan atau  penggunaan radiasi yang dipandu komputer untuk menutup pembuluh abnormal. Selain itu, bisa dengan penggunaan lem khusus untuk memblokir aliran darah dari darah yang lebih kecil. 

Kendati demikian, beberapa pendarahan otak tidak memerlukan pembedahan. Keputusan tergantung pada ukuran, penyebab, lokasi perdarahan, serta faktor-faktor lainnya.

RACHEL FARAHDIBA R 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus