Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pendarahan otak kondisi yang membahayakan. Belakangan dikabarkan Budayawan Betawi Ridwan Saidi meninggal setelah mengalami pendarahan otak. Suami Dewi Lestari, Reza Gunawan juga meninggal karena mengalami pendarahan otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelawak Tukul Arwana juga mengalami pendarahan otak dan stroke tahun lalu. Namun, ia berangsur pulih dan keadaannya semakin membaik.
Apa itu pendarahan otak?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Healthline, pendarahan otak bisa jadi penyebab stroke, karena melumpuhkan sel di tubuh. Saat darah mengiritasi jaringan otak akan menyebabkan pembengkakan. Darah yang terkumpul menjadi massa yang disebut hematoma. Kondisi itu meningkatkan tekanan di jaringan otak yang berakibat mematikan sel otak.
Adapun stroke terjadi ketika aliran darah ke bagian otak terputus. Tanpa oksigen dalam darah, sel otak akan mati. Arteri di otak yang pecah menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya. Pendarahan bisa terjadi antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak atau antara tengkorak. Mengutip WebMD, ada beberapa penyebab terjadinya pendarahan otak. Apa saja?
1. Tekanan darah tinggi
Kondisi kronis ini dalam jangka waktu yang lama melemahkan dinding pembuluh darah. Tekanan darah tinggi yang tidak segera diobati penyebab utama pendarahan otak.
2. Aneurisma
Kondisi ini pelemahan di dinding pembuluh darah yang membengkak. Pembengkakan itu bisa pecah dan menyebabkan pendarahan.
3. Kelainan pembuluh darah
Kelainan pembuluh darah atau Malformasi arteriovenosa. Kondisi itu terjadi pelemahan di pembuluh darah dan sekitar otak.
4. Kelainan dinding pembuluh darah
Kondisi ini juga disebut Angiopati amiloid. Ini adalah kelainan dinding pembuluh darah yang terkadang terjadi seiring penuaan dan tekanan darah tinggi. Kelainan ini menyebabkan banyak pendarahan kecil. Itu yang tidak disadari sebelum menyebabkan pendarahan besar.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.