Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Cara Menaikkan Berat Badan yang Dianjurkan Ahli Gizi

Fokus yang benar dalam menaikkan berat badan adalah meningkatkan massa otot, misalnya dengan latihan angkat beban.

24 Januari 2024 | 11.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi kurang gizi/kurus. Livestrong.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang berniat menurunkan berat badan, sebagian lagi justru ingin beratnya bertambah karena badannya sangat kurus. Fokus yang benar dalam menaikkan berat badan adalah meningkatkan massa otot, misalnya dengan latihan angkat beban. Begitu menurut ahli gizi dari Instalasi Pelayanan Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Firlianita Ahdiyanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Meskipun dalam kondisi underweight atau berat badan kurang, itu tidak selalu harus meningkatkan makanan tinggi gula, tinggi karbohidrat sederhana, agar berat badannya naik. Tidak seperti itu," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kondisi berat badan kurang bisa diketahui dengan merujuk pada indeks massa tubuh (IMT). Orang dikatakan sangat kurus bila IMT kurang dari 17 dan kategori kurus kalau IMT berada di angka 17-18,5. IMT didapat dari membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (meter) yang dikuadratkan.

Lalu, upaya meningkatkan massa otot perlu dibarengi asupan makanan yang cukup. Jumlah asupan ini biasanya akan ditentukan pakar gizi, salah satunya mempertimbangkan jumlah konsumsi makanan harian. Misalnya, jumlah makanan harian sekitar 2.000-2.100 kalori namun berat badannya tak kunjung naik, maka dia bisa dianjurkan meningkatkan asupan protein.

Fokus asupan protein
Menurut Firli, untuk menaikkan berat badan maka orang harus lebih fokus pada asupan protein yang lebih adekuat dari biasanya. Tetapi, ini tentu perlu diiringi aktivitas fisik, khususnya pada pembentukan massa otot.

"Jadi tidak fokus di jumlah makanan saja tetapi melalui body building, meningkatkan massa otot dengan cara exercise yang menitikberatkan pada pembentukan otot, misalkan angkat beban, dan asupan proteinnya," jelasnya.

Meski demikian, beberapa orang tertentu seperti dengan kondisi genetik atau badan yang memang kurus sejak lahir, bila ingin menaikkan berat badan tentu harus menjalani prosedur berbeda. Di antara beberapa faktor yang menyebabkan orang sulit naik berat badan salah satunya terkait laju metabolisme basal. Orang dengan laju metabolisme basal tubuh yang tinggi sulit gemuk karena makanan yang disantap langsung digunakan menjadi energi.

"Ini berbeda dengan orang yang basal metabolisme tubuh rate-nya rendah. Ini salah satu alasan beberapa orang sulit gemuk karena basal metabolisme rate-nya tinggi," paparnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus