Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar penyakit otot, tulang, sendi, saraf kejepit dan kelainan tulang belakang, dr. Adrian Setiaji Sp.KFR, menyebut tanda-tanda tubuh kekurangan kolagen dan cara tepat menanganinya demi meminimalkan risiko kesehatan di masa datang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau misal squat-nya atau jongkok terhambat, itu bisa jadi salah satu tanda walaupun banyak gerakan lain (yang bisa jadi indikasi masalah tersebut)," kata Adrian di kawasan Kelapa Gading, Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu menjelaskan kolagen adalah protein yang dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, tendon, dan ligamen. Kolagen memiliki banyak fungsi, antara lain membantu mengencangkan kulit, mencegah penuaan dini, hingga memperkuat struktur tulang.
"Kalau kolagennya kurang, itu berarti tendonnya lemah, sendinya lemah, nyeri-nyeri sering terjadi," ujar Adrian.
Tanda tubuh kurang kolagen
Kekurangan kolagen pada tubuh dapat ditandai sejumlah hal, mulai dari nyeri sendi, muncul kerutan di kulit, hingga kasus yang parah terjadi pengapuran atau athritis pada tulang. Biasanya, seiring bertambahnya usia, produksi kolagen dalam tubuh akan menurun sehingga menyebabkan masalah kesehatan di atas. Selain usia, Adrian menjelaskan beberapa penyebab lain yang membuat produksi kolagen menurun.
"Yang paling simpel kurang tidur, terus faktor lain merokok, minum alkohol, paparan sinar UV, stres, kurang olahraga, paparan makanan tinggi gula, jadi banyak faktor," papar Adrian.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar produksi kolagen tetap terjaga serta kulit dan tulang tetap sehat. Salah satunya mengonsumsi makanan kaya protein untuk memasok asam amino yang dibutuhkan tubuh untuk menghasilkan kolagen.
"Natural source pertama dari daging-dagingan, terus banyak juga di ikan air tawar, ikan air laut, atau sumsum tulang yang direbus, itu juga bisa," jelasnya.
Ia mengatakan kebutuhan kolagen bervariasi, 2.000 sampai maksimal 15.000 dan tergantung dari jenis kelamin, usia, ras. Tapi secara umum kebutuhan kolagen itu 2.000-2.500. Selain asupan makanan tinggi protein, ia juga menyarankan untuk menjaga pola hidup sehat untuk menjaga produksi kolagen dalam tubuh, antara lain olahraga, menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol, makan makanan dengan gizi seimbang, serta cukup tidur di malam hari.
"Olahraga dulu. Jadi, olahraga itu ada aerobik, resistensi, dan fleksibilitas. Yang paling penting olahraga resistensi seperti angkat beban karena semakin tua, massa otot akan semakin berkurang. Tidur (juga perlu diperhatikan) karena masih banyak orang yang kekurangan tidur," tutur Adrian.
Pilihan Editor: Penyebab Penuaan Lebih Tampak di Leher Dibanding Wajah