Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Duduk Terlalu Lama Berbahaya Bagi Kesehatan, Ini 6 Risikonya

Meskipun Anda berolahraga 7 jam seminggu - jauh lebih banyak daripada rekomendasi 2-3 jam - efek negatif dari duduk terlalu lama sulit dibalikkan.

17 Desember 2024 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bahaya duduk terlalu lama. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Duduk terlalu lama ternyata bisa membuat otak Anda terlihat seperti otak penderita demensia. Ada apa?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari WebMD, duduk berlebihan juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, hipertensi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya berperan dalam perkembangan kondisi ini. Bergerak aktif sepanjang hari lebih efektif untuk mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan ini dibandingkan dengan sekadar berolahraga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Efek Duduk Berlebihan Tak Bisa Ditebus dengan Olahraga

Meskipun Anda berolahraga 7 jam seminggu – jauh lebih banyak daripada rekomendasi 2-3 jam – efek negatif dari duduk terlalu lama sulit untuk dibalikkan. Duduk selama 7 jam sekaligus tak bisa diperbaiki hanya dengan olahraga. Jangan biarkan kerja keras Anda di pusat kebugaran sia-sia hanya karena berbaring di sofa sepanjang hari. Tetaplah bergerak!

-Risiko Diabetes Meningkat dengan Duduk Terlalu Lama

Jika Anda banyak duduk, kemungkinan terkena diabetes juga meningkat. Bukan hanya karena kurangnya pembakaran kalori, namun duduk juga tampaknya memengaruhi cara tubuh merespons insulin, hormon yang membantu tubuh membakar gula dan karbohidrat untuk energi. Meski penyebab pastinya belum jelas, dampak buruk duduk terlalu lama sudah terbukti.

-Duduk Terlalu Lama Bisa Memicu DVT

Duduk dalam waktu lama berisiko menimbulkan trombosis vena dalam (DVT), yaitu pembekuan darah di kaki yang bisa berbahaya jika gumpalan darah tersebut lepas dan masuk ke paru-paru. Gejalanya bisa berupa pembengkakan dan nyeri, namun pada sebagian orang, DVT tidak menunjukkan gejala sama sekali. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari duduk terlalu lama.

-Berisiko Menambah Berat Badan

Terbiasa menonton TV atau berselancar di internet berjam-jam bisa meningkatkan risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Walaupun berolahraga setiap hari itu baik, namun waktu lama yang dihabiskan di depan layar akan tetap menyumbang penambahan berat badan.

-Kecemasan Bisa Meningkat Akibat Duduk Terlalu Lama

Sering duduk sendirian dan terlibat dalam aktivitas layar bisa berdampak buruk pada kondisi mental Anda. Selain mengganggu kualitas tidur, ini dapat meningkatkan kecemasan. Selain itu, kebiasaan ini bisa membuat Anda menjauh dari teman-teman dan orang terdekat, yang berisiko memperburuk kecemasan sosial. Peneliti masih terus mempelajari hubungan pasti antara keduanya.

-Duduk Terlalu Lama Merusak Punggung

Duduk terlalu lama memberikan tekanan besar pada otot punggung, leher, dan tulang belakang. Jika Anda membungkuk, kondisi ini bisa semakin parah. Untuk mencegah masalah ini, carilah kursi yang ergonomis yang memberikan dukungan tepat pada punggung. Namun, meskipun kursi Anda nyaman, jangan lupa untuk bangun dan bergerak setiap 30 menit selama satu atau dua menit guna menjaga punggung tetap lurus.

-Pemicu Varises

Duduk terlalu lama dapat menyebabkan darah terakumulasi di kaki, yang menambah tekanan pada pembuluh darah vena. Akibatnya, pembuluh darah dapat membengkak, terpelintir, atau menonjol, yang biasa disebut varises. Anda mungkin juga akan melihat spider veins, pembuluh darah kecil yang pecah. Meskipun kondisi ini umumnya tidak berbahaya, mereka bisa menyebabkan rasa sakit. Jika perlu, dokter bisa memberi saran terkait pilihan pengobatan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus