Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Gelang Rematik: Ya Atau Tidak

Untuk pengobatan rematik, kini, di beberapa kota beredar gelang dari tembaga. Tapi khasiatnya masih diragukan. Seorang dokter di RSCM menyebutnya sebagai takhyul. (ksh)

7 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BANYAKLAH akal orang untuk meringankan beban dari serangan rematik. Kedokteran modern sendiri belum punya obat cespleng untuk penyakit ini. Karena itulah orang menoleh kepada cara-cara pengobatan yang boleh dikatakan tradisionil, seperti penggunaan akar bahar di lengan. Atau mungkin juga orang memakai gelang batu giok, kalau dia kebetulan punya kepercayaan pada obat-obat tradisionil Tiongkok. Di Jakarta, begitu pula di beberapa kota besar lainnya, sqak beberapa bulan yang lalu orang mulai berkenalan dengan "gelang anti-rematik". Ini obat, yang sekaligus merangkap sebagai alat perhiasan banyak dijual di apotik. Diperjual-belikan secara bebas. Bahannya terdiri dari tembaga. Harganya berkisar antara Rp 4000 sampai Rp 6000. Bisa lebih mahal lagi, kalau bahan dasar tadi dilapis dengan emas sekian karat. Peminat nampaknya lumayan juga. Sampai-sampai beberapa toko emas ikut-ikutan menjualnya. Seberapa jauh pengaruh gelang ini terhadap penyakit, belum diketahui secara pasti. Dengan mengutip hasil penyelidikan yang katanya dilakukan di Jerman, Australia dan Amerika, penyalur gelang anti rematik yang sekarang ini beredar mengatakan: "Diperoleh petunjuk-petunjuk bahwa penderita rematik menderita kekurangan tembaga dalam tubuhnya". Dianjurkan supaya gelang tersebut dipakai, di lengan secara terus-menerus, baik ketika tidur mandi ataupun bekerja. "Khasiatnya akan menjalar ke seluruh tubuh. Jadi tidak dibenarkan bila gelang dipakai pada sendi tubuh yang sakit. Dan gelang ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan yang diberikan dokter". Begitulah bunyi selebaran yang menyertai tiap bungkus gelang berkhasiat obat ini. Kalangan dokter sendiri belum pernah buka suara mengenai gelang mujarab ini. Nampaknya mereka acuh- tak-acuh saja. "Akh . . itu 'kan superstition saja. Takhyul", komentar dr Adnan Klinik Rematologi, Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dia tak melarang orang menggunakan gelang yang dalam iklan disebutkan sebagai "gelang dari Inggeris" itu. "Orang mau memakainya terserahlah. Tetapi daripada membeli gelang yang harganya sampai Rp 6000 'kan lebih baik beli akar bahar saja. 'Kan dapat sekeranjang", sambungnya. Dia mengakui bahwa para dokter di sini belum pernah menyelidiki atau mengamati penggunaan gelang Inggeris tersebut. Akar bahar untuk rematik pun belum pernah. Perhimpunan ahli-ahli rematologi sedunia juga belum pernah membicarakan obat rematik jenis ini. Mula-Mula Skeptis Tetapi seorang profesor kimia bulan lalu dari Australia mengatakan: "Memakai gelang tembaga dalam beberapa hal mempunyai nilai dalam pengobatan rematik". Dokter tersebut, Ray Walker. seorang mahaguru kimia di Universitas Newcastle, New South Wales, mengadakan suatu proyek penelitian dengan tujuan membantah pengobatan rakyat yang sudah dipraktekkan sejak jaman dulu. Tetapi kemudian ternyata la berkesimpulan bahwa tembaga yang diserap melalui kulit mungkin mempunyai nilai pengobatan. Pendapatnya ini dia kemukakan dalam Konferensi Divisi Kordinasi dan Kimia Organik Logam yang diadakan oleh Royal Australian Chemical Institute di La Thobe University. "Penelitian selama tiga tahun mengungkapkan bahwa tembaga yang berupa gelang dapat diserap melalui kulit dan hal ini menguntungkan bagi beberapa orang. Mungkin penggunaan gelang ini hanya menguntungkan bagi beberapa kondisi rematik yang sudah banyak dikenal", urainya. Melalui konferensi itu dia mendesak para spesialis rematik untuk melakukan penelitian yang terperinci mengenai pengaruh tembaga terhadap tubuh manusia. "Saya memang pernah merasa skeptis dalam tahap permulaan penelitian, tetapi sekarang banyak ahli kimia dan peneliti kedokteran mulai menerima bahwa tembaga dan seng memainkan peranan penting bagi kesejahteraan manusia", katanya membujuk. Dr Walker mengatakan ia telah menulis di suatu suratkabar dalam bulan September 1974 dan meminta orang-orang yang memakai gelang tembaga untuk menceriterakan kepadanya tentang pengaruh gelang mereka. Tujuannya ialah untuk menghilangkan prasangka tentang 'penyembuhan' melalui gelang-tembaga. Walaupun ia tidak menyebutkan rematik, namun semua jawaban dari 157 orang, kecuali dua, menyatakan bahwa gelang tembaga mereka mempunyai nilai pengobatan terhadap rematik atau arthritis, peradangan sendi. Hilang 13 Mg Surat kedua dari Dr Walker telah diterbitkan oleh beberapa suratkabar dalam bulan Oktober tahun itu juga, untuk menanyai para penderita rematik yang belum pernah memakai gelang tembaga. Surat ini mendapat 166 jawaban, meliputi 323 persoalan. Dari persoalan-persoalan ini, 240 telah dipilih dan dibagi-bagi dalam kelompok, masing-masing terdiri atas jumlah yang sama, yaitu mereka yang pernah dan belum pernah memakai gelang tembaga. Para anggota kelompok itu memakai gelang tembaga selama sebulan dan gelang tembaga imitasi selama sebulan pula. Kelompok lain tidak memakai gelang sama sekali selama dua bulan. Pertanyaan lanjutan yang singkat kemudian dikirim ke semua peserta penelitian pada akhir masa pengobatan. Lantas mereka diminta membandingkan kemujaraban kedua gelang itu. Terdapat komplikasi-komplikasi ketika beberapa penderita yang sebelumnya memakai gelang tembaga menolak untuk memakainya. Pertanyaan itu bertujuan untuk mencari informasi tentang kondisi kedokteran, pengobatan, diit, gaya hidup, dan lain-lain faktor, yang telah dijawab dengan lengkap oleh 93 persen dari orangorang yang mengirimkan jawaban mereka. "Hasil umum penyelidikan itu ialah bahwa bagi beberapa orang, penggunaan gelang tembaga itu nampaknya mempunyai nilai pengobatan yang tidak dapat diterangkan oleh faktor-faktor psikologl saja". Demikian pendapat Dr Walker. Dari penyelidikan itu diketahui bahwa gelang tembaga yang beratnya 14 gram setiap bulannya kehilangan berat 13 miligram.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus