Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Guru Besar FKUI Ungkap Bahaya Makanan Cepat Saji pada Anak, Berisiko Kanker

Pakar mengatakan makanan cepat saji sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum.

3 September 2024 | 20.01 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anak perlu menghindari makanan cepat saji dan yang diproses tinggi karena memiliki kandungan karsinogenik penyebab kanker. Hal itu disampaikan oleh Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI, Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fast food sendiri adalah makanan yang diproses sehingga WHO juga sudah mengatakan bahwa makanan-makanan yang diproses itu cenderung sekali menjadi karsinogenik, artinya bisa menyebabkan kanker,” kata Pustika dalam diskusi daring, Selasa, 3 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Spesialis anak subspesialis hematologi dan onkologi ini mengatakan makanan instan sebaiknya tidak dimakan secara berlebihan karena berefek tidak baik pada kesehatan secara umum. Makanan instan biasanya mengandung kalori yang tinggi, lemak tidak sehat, serta tinggi gula yang menyebabkan anak menderita berbagai macam penyakit metabolik seperti obesitas, yang banyak terjadi belakangan ini.

Minim nutrisi esensial
Pustika mengatakan nutrisi esensial seperti serat vitamin dan mineral pada makanan instan jumlahnya sangat sedikit sehingga tidak memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh untuk bisa menangkal risiko kanker.

“Padahal itu kita butuhkan untuk menjaga sistem imun supaya balanced, mengurangi risiko kanker. Dengan serat, mineral itu adalah suatu antioksidan yang dibutuhkan untuk memproteksi atau melawan kanker,” kata dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta itu.

Ia mengatakan kanker umumnya diturunkan melalui genetik. Namun gaya hidup dengan konsumsi makanan tidak sehat juga jadi pemicu kanker secara tidak langsung, seperti makanan instan, sinar X, dan zat kimia lain. Infeksi virus juga bisa menjadi penyebab kanker lain yang mesti diwaspadai.

“Jadi secara tidak langsung hidup yang tidak sehat bisa membuat kanker dan yang mesti diingat infeksi virus juga bisa mengubah gen. Untuk sebagian kanker itu penyebabnya infeksi virus,” jelas Pustika.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus