Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof DR dr Rini Sekartini, SpAK, mengatakan kebersihan perlu dijaga demi mencegah anak diare. Ia menyebutkan orang mudah terkena diare karena lingkungan yang kotor serta buruknya kebersihan individu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Penularan diare sifatnya fekal oral, virus, bakteri dapat ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menyebut diare merupakan satu dari sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim hujan seperti demam berdarah dengue, influenza, dan leptospirosis. Untuk mencegah hal tersebut perlu dilakukan sejumlah langkah seperti menjaga kebersihan anak serta orang yang mengasuhnya.
"Cuci tangan dengan benar, tujuh langkah cuci tangan. Usahakan dengan air yang mengalir," sarannya.
Selain itu, anak dan pengasuhnya perlu mencuci tangan hingga bersih setelah buang air besar atau kecil. Dia menambahkan perlu mencuci bahan makanan seperti sayuran dengan air mengalir dan makanan yang dihidangkan juga perlu dimasak hingga matang.
"Asupan nutrisi tetap perhatikan isi piring. Cukupi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin mineral," imbaunya.
Cukupi asupan cairan
Rini juga mengingatkan cukup asupan cairan sesuai usia anak. Dia menyebut bayi usia 0–6 bulan memerlukan cairan 700 ml/hari, bayi 7 – 12 bulan perlu 800 ml/hari, anak 1–3 tahun 1.300 ml/hari, anak 4–8 tahun 1.700 ml/hari, 9–13 tahun 2.400 ml/hari pada laki-laki dan 2.100 ml/hari pada perempuan, anak 14-18 tahun perlu 3.300 ml/hari untuk laki-laki dan 2.300 ml/hari untuk perempuan.
"Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah," ujarnya.
Selain itu, pemberian cukup vitamin serta imunisasi juga diperlukan untuk mencegah diare. Rini mengatakan waktu tidur yang cukup juga perlu diperhatikan.
"Rotavirus dapat diberikan pada bayi kurang dari 6 bulan," ujarnya.
Pilihan Editor: Puncak Musim Hujan, Dokter Anak Minta Waspadai Penyakit Ini