Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

HMPV Sudah Ada di Indonesia, Pemerintah Diminta Terus Amati Penyebarannya

Tjandra Yoga Aditama ingatkan informasi yang terbuka soal HMPV akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan diri.

9 Januari 2025 | 16.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi HMPV. Shuttertock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama mengingatkan agar pemerintah menjaga surveilans yang terintegrasi terkait penyebaran Virus Human Metapneumovirus HMPV. "Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga menganjurkan agar negara-negara terus menjaga kegiatan surveilans nya dengan terintegrasi baik, yang tentu kita harapkan juga terus berjalan di negara kita," kata Tjandra Yoga dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 9 Januari 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kegiatan surveilans artinya melakukan pengamatan secara sistematis dan berkelanjutan terhadap data dan informasi terkait penyakit atau masalah kesehatan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Akan baik tentunya kalau kita anggota masyarakat mendapat informasi berkala tentang patogen (virus atau bakteri atau yang lain) ada yang di satu waktu yang sedang bersirkulasi di negara kita, yang datanya selalu di up-date dari waktu ke waktu," kata Tjandra Yoga. 

Ia mengatakan bahwa informasi yang terbuka ini tentu akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan dirinya. "Termasuk untuk antisipasi berbagai jenis infeksi saluran pernapasan ini.

Sebelumnya, WHO akhirnya mengeluarkan pernyataan resmi tentang peningkatan kasus yang ramai dibicarakan di banyak negara. Memang pernyataan resmi ini tidak spesifik tentang China, dan juga tidak spesifik tentang HMPV, karena yang WHO keluarkan dalam bentuk “Disease Outbreak News (DONs)” judulnya adalah Trends of acute respiratory infection, including human metapneumovirus, in the Northern Hemisphere

Dalam DONs ini disebutkan bahwa di banyak negara di belahan bumi utara telah terjadi peningkatan kasus infeksi pernapasan akut, yang disebabkan oleh influenza musiman, penyakit akibat “respiratory syncytial virus (RSV)” dan virus lain seperti human metapneumovirus (HMPV) dan juga mycoplasma pneumoniae.

WHO menyebutkan bahwa peningkatan kali ini di berbagai negara memang di atas batas dasar. Kondisi ini diyakini kecenderungan berkala yang berulang di awal/akhir tahun di negara empat musim, dan disebut tidak biasa. "Hanya memang disebutkan bahwa sirkulasi bersama beberapa patogen (tentu termasuk HMPV) memang mungkin saja dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan di negara yang terkena," kata Tjandra Yoga yang juga adalah Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengutip WHO. 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus