Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Imbauan IDAI untuk Bayi yang Ikut Imunisasi Rotavirus agar Tak Muntah

IDAI mengingatkan agar bayi yang akan imunisasi Rotavirus tidak dalam keadaan kenyang karena berpotensi muntah.

14 Agustus 2023 | 20.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kegiatan imunisasi Rotavirus mulai diselenggarakan di RPTRA Garuda, Cilangkap, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa, 15 Agustus 2023. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan agar bayi yang diimunisasi Rotavirus tidak dalam keadaan perut kenyang karena berpotensi muntah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Perut bayi dalam kondisi kenyang berpotensi muntah saat diberi imunisasi Rotavirus," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso dalam webinar bertema "Imunisasi Rotavirus Gratis, Kenalan Yuk" di Jakarta, Senin, 14 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski bayi muntah, pemberian vaksin rotavirus tidak perlu diulang karena sudah menempel di mukosa (selaput lendir). Karena itu, dia mengimbau para ibu agar perut bayi yang akan diimunisasi dalam keadaan kosong atau 1-2 jam usai diberi air susu ibu (ASI).

"Kemudian, ASI baru diberikan sekitar 10-15 menit setelah bayi diimunisasi," ujarnya.

Menurutnya, imunisasi Rotavirus pada bayi berusia 2, 3 dan 4 bulan dapat mencegah diare akut yang dapat mengakibatkan kematian. "Perlunya proteksi dini bagi bayi agar tidak terkena diare akut yang disebabkan rotavirus," papar Piprim.

Berdasarkan penelitian WHO pada 2020, penyebab terbesar diare adalah rotavirus. Rotavirus menyebabkan bayi mengalami dehidrasi berat yang sulit ditanggulangi bila tidak di bawa ke rumah sakit. Pencegahan rotavirus selain vaksinasi juga kebersihan air minum, perilaku hidup bersih sehat (PHBS), ASI, nutrisi yang kuat, dan bergizi tinggi, menghindari makanan cepat saji.

"Ini merupakan rekomendasi berbagai organisasi global. Di Indonesia bisa didapatkan gratis di puskesmas mulai besok sehingga diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat," kata Piprim.

Dehidrasi berat
Dia menyebutkan infeksi rotavirus bisa tanpa gejala dan dehidrasi berat. Dehidrasi berat dapat terjadi pada bayi berusia 6-24 bulan.

"Makanya vaksinasinya digenjot pada usia awal agar tak terjadi dehidrasi berat pada pasien yang lebih besar. Pola infeksinya demam, muntah, keluarkan cairan, dan nyeri perut," jelasnya.

Ada beberapa langkah pada bayi yang terkena diare, yakni mengganti cairan tubuh yang hilang dengan memberikan oralit. "Namun, dalam kasus rotavirus ini tidak bisa diberikan cairan oralit karena akan dimuntahkan. Biasanya diberikan infus," ucapnya.

Kemudian, berikan zinc, ASI, dan antibiotik untuk kasus yang disebabkan bakteri. "Pemberian antibiotik yang tanpa indikasi banyak sekali terhadap kasus diare. Kita harus tahu kasus diare pada anak sebagian besar karena virus sehingga tidak butuh antibiotik. Jadi, hati-hati untuk pemberian antibiotik pada kasus diare," tegasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus