Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melihat Diabetes Lewat Mata
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa…,” demikian petikan lagu ciptaan Ebiet G. Ade. Ternyata mata bukan hanya menyimpan peristiwa, tapi dari mata, sejumlah penyakit dapat diketahui, di antaranya diabetes melitus, penyakit yang berkaitan dengan sistem di dalam tubuh serta penyakit kardiovaskular dan otak. Kadang tanda penyakit ini sudah muncul di dalam, di permukaan, atau di sekitar mata, jauh sebelum gejala penyakit itu muncul. Lewat mata, bisa diketahui ada gangguan pada pembuluh darah kecil (mikrovaskular).
Gangguan pembuluh darah kecil itu bisa mengganggu mata, ginjal, dan penis. Menurut Dante Saksono Habuwono, dokter spesialis penyakit dalam ahli diabetes Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, akibat lebih jauh berupa gangguan di pembuluh darah besar, yang menyebabkan serangan jantung, stroke, dan gangguan saraf. Bila diketahui sejak dini, kerusakan pembuluh darah kecil bisa diperbaiki.
Diabetes dapat menimbulkan perubahan serius pada pembuluh darah mata bagian belakang. Sekitar 60 persen penderita diabetes mengalami kerusakan pembuluh darah pada matanya. Salah satu pemeriksaan yang dilakukan dokter spesialis mata adalah retina atau mata bagian belakang. Dokter spesialis mata pun dapat mendeteksi lebih awal kelainan pada pembuluh darah mata yang merupakan tanda penyakit diabetes.
Diabetes punya dua gejala yang menyertainya, klasik dan nonklasik. Gejala klasik misalnya banyak makan, minum, kencing, dan berat badan turun drastis. Sedangkan gejala nonklasik atau gejala yang tak khas dan kerap dianggap sepele contohnya kesemutan di tangan dan kaki, mudah lelah dan lemas, gampang terkena infeksi, disfungsi ereksi, dan katarak.
Tim peneliti Universitas Sydney, Universitas Melbourne, Australia, dan Universitas Nasional Singapura memotret retina 3.000 orang yang sebagian besar menderita diabetes. Sejumlah gambar diambil untuk melihat retinopathy atau kerusakan mata. Penyakit mata penderita diabetes inilah yang kemudian menunjukkan tanda kerusakan pada jantung.
Ketua tim peneliti dari Universitas Sydney, Gerald Liew, menyebut penderita retinopathy memiliki risiko dua kali lebih dekat dengan kematian akibat penyakit jantung. Dalam laporan jurnal jantung Australia, dalam 12 tahun ada 353 partisipan atau 11,9 persen diserang penyakit jantung koroner. Selama ini diabetes diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung, yang memicu kematian.
Ahmad Taufik
Beberapa ’Tanda Mata’
- Mata merah, lapisan permukaan luar mata transparan, konjungtiva, dan pembuluh darah kecil di sekitarnya. Jika pembuluh darah pecah, darah berkumpul di bagian putih mata (sclera). Kondisi ini dinamakan subconjunctival. Bisa terjadi karena benturan ke mata, bisa menjadi pertanda hipertensi kronis atau gangguan pada partikel darah saat proses pengentalan darah.
- Mata bengkak, mungkin merupakan pertanda penyakit tiroid. Kadar hormon tiroid tak normal bisa menyebabkan peradangan pada jaringan yang mengelilingi mata.
- Kelopak mata kendur (ptosis) adalah salah satu gejala penuaan, tapi juga merupakan gejala tumor otak atau penyakit neuromuscular atau myasthenia gravis, gangguan autoimmune yang melemahkan otot di seluruh tubuh.
- Pupil tidak normal, jika salah satu pupil lebih besar, atau salah satunya mengerut lebih sedikit, atau lebih lambat saat terpapar cahaya, ada kemungkinan terdapat gangguan kesehatan, bisa termasuk stroke, tumor otak, atau saraf optik, sifilis, atau multiple sclerosis.
- Penebalan kelopak mata bisa menandakan neurofibromatosis, gangguan keturunan yang ditandai dengan pertumbuhan tumor sepanjang serat saraf.
- Mata kuning, tanda penyakit hati, termasuk hepatitis dan sirosis. Warna ini disebabkan penumpukan bilirubin—komponen yang dihasilkan pecahan hemoglobin—molekul yang berfungsi mengangkut oksigen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo