Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Botak Tangkal Kanker Prostat
Ini saatnya pria muda botak tak berkecil hati dengan kebotakannya. Sebuah penelitian menunjukkan kaitan antara kerontokan rambut dan penurunan risiko kanker prostat. Pria yang mengalami kerontokan rambut signifikan mulai usia 30 tahun berisiko 29 persen lebih rendah mendapat kanker prostat. ”Semakin lama mengalami kebotakan, semakin aman dari serangan kanker prostat,” kata peneliti Jonathan L. Wright, MD, dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle. Hasil penelitian itu dipublikasikan di jurnal Cancer Epidemiology.
Sedangkan peneliti University of Washington School of Medicine, Seattle, membandingkan 999 pria dengan diagnosis kanker prostat dan 942 pria tanpa kanker. Kedua kelompok itu diminta melaporkan kondisi rambut mulai usia 30 tahun, termasuk pola kebotakannya. Selain menjalani tes prostat, mereka diminta melaporkan penggunaan obat-obatan yang mungkin mengganggu hormon.
Hasilnya, sekitar 25 persen pola kebotakan pria terjadi di usia 30 tahun, 50 persen di usia 50 tahun, dan hampir 80 persen di usia 70 tahun. Dan ditemukan, pria yang tanpa kanker prostat lebih banyak yang botak.
Hubungan kebotakan dengan kanker prostat itu belum bisa dijelaskan sepenuhnya. ”Kondisinya kompleks,” kata Wright. Ada kemungkinan perbedaan genetiklah yang bisa menjelaskan hubungan botak dan bebas kanker prostat. Sebuah varian genetik dalam gen reseptor hormon laki-laki, misalnya, bisa mempengaruhi perkembangan kanker dan pola kebotakan laki-laki.
Kesepian Picu Tekanan Darah
Kesendirian atau kesepian dan kurangnya interaksi dengan orang lain dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, yang merupakan ancaman kesehatan serius. Ini terutama berlaku pada orang berusia 50 tahun ke atas. Penelitian yang menunjukkan temuan itu dilakukan psikolog dari University of Chicago, Amerika Serikat, dan melibatkan 229 orang yang berusia dalam kisaran 50-68 tahun.
Para responden itu secara acak dikelompokkan dalam studi jangka panjang. Masing-masing mendapat tes untuk pengukuran tingkat kesepian sekaligus rata-rata nilai interaksinya dengan orang lain. Setelah empat tahun, peneliti menemukan adanya hubungan langsung antara kesepian dan kenaikan tekanan darah dalam jumlah besar. Kaitan ini terlepas dari faktor lain, seperti usia, gaya hidup buruk, atau depresi.
Dari catatan studi, orang yang merasa paling kesepian mengalami kenaikan tekanan darah hingga lebih dari 10 persen dibanding rata-rata responden lain. Peningkatannya mencapai 14,4 milimeter merkuri. ”Perilaku menyendiri adalah faktor risiko yang unik,” kata Louise Hawkley, kepala peneliti, dalam laporan yang hasilnya dipublikasikan di Psychology and Aging Journal.
Hamil Tiba, Lupa Datang
Jangan cemas jika Anda tengah hamil dan tiba-tiba merasa jadi pelupa. Fenomena ini jamak dijumpai pada perempuan hamil. Para peneliti dari Inggris menemukan bahwa wanita hamil semakin sering mengalami kesulitan mengingat posisi suatu benda dan sebagian mengalami penurunan kemampuan mengingat berbagai hal di sekitarnya. Kesulitan mengingat itu makin menjadi-jadi seiring dengan dekatnya waktu persalinan, dan bertahan setidaknya tiga bulan setelah persalinan.
Temuan itu merupakan hasil penelitian mendalam yang dilakukan tim dari Bradford Institute for Health Research di Inggris. Penelitian melibatkan 23 orang wanita hamil dan 24 yang tidak hamil. Mereka menjalani tes komputer untuk mengukur pemahaman aturan serta kemampuan mengingat pola dan lokasi. ”Kemampuan wanita hamil sangat buruk,” ujar Diane Farrat, kepala tim peneliti, seperti dikutip Health Today.
Penurunan kemampuan mengingat itu dinilai terkait dengan suasana hati dan tingkat ketegangan menunggu persalinan. Semua itu menimbulkan dampak hormonal yang berpengaruh pada ingatan. ”Dampak neurologis akan dikaji pada penelitian selanjutnya,” kata Farrat. Sejauh ini, para ahli belum menentukan mekanisme khusus untuk mengukur penurunan dan mengantisipasinya. Temuan soal ibu hamil dan penurunan ingatan itu dipresentasikan dalam konferensi Society for Endocrinology di Manchester, Inggris, pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo