Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Waspada Jantung Sejak Dini
PUNYA anak gendut bisa jadi tampak lucu, namun dia juga menyimpan bom waktu berupa penyakit jantung dan stroke. Penyakit itu kini bisa dideteksi sejak kanak-kanak, usia 3 hingga 5 tahun. Penelitian dari University of North Carolina, yang melibatkan 16 ribu anak menyebutkan, 40 persen obesitas pada anak menjadi penyebab tingginya risiko penyakit tersebut. Sebaliknya, anak dengan berat badan normal dan cenderung rendah tak berisiko dibayang-bayangi penyakit ini.
”Obesitas atau kelebihan berat badan pada anak dapat meningkatkan C-reactive protein (CRP), yang menyebabkan radang, risiko jantungan, dan stroke,” kata Eliana Perrin dari bagian kesehatan anak University of North Carolina Medical School. Tingginya kadar protein ini merupakan gejala awal risiko penyakit jantung, ditambah dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Selain risiko sakit jantung dan stroke, obesitas berpotensi menimbulkan penyakit diabetes atau gula darah. Eliana menambahkan, penelitian ini menjadi peringatan bagi mereka yang memiliki anak dengan berat badan berlebih.
Jalan yang Biasa Lebih Berbahaya
JANGAN anggap enteng ketika melintasi jalan yang biasa dilewati sehari-hari. Sebuah studi di Jerman menyebutkan, jalan yang biasa dilintasi justru lebih berbahaya bagi pengendara dan dapat mengakibatkan kecelakaan fatal karena aktivitas otak menurun.
Penelitian dilakukan menggunakan alat monitor aktivitas otak kepada 16 orang pengendara yang biasa melintasi suatu jalan dan 16 orang yang baru pertama kali. Dalam uji coba tersebut, otak pengendara yang baru pertama kali melintas lebih aktif ketimbang mereka yang sudah mengenal rutenya. Sebaliknya, pengendara yang sudah hafal rutenya memiliki tingkat kesadaran yang lebih rendah.
Hasil penelitian ini menjadi bahan pembelajaran keselamatan dalam pelatihan kepolisian di Jerman. Tujuannya, supaya para pengendara tetap berhati-hati kendati melintasi rute yang biasa dilewati atau dianggap tak berbahaya.
Pria Lajang Lebih Berisiko Kena Stroke
MENIKAHLAH dan hidup bahagia! Pria lajang dan pria yang menikah tapi tak bahagia meningkatkan risiko kematian akibat stroke. Profesor epidemiologi dan pencegahan penyakit dari Universitas Tel Aviv di Israel, Uri Goldbourt, menyatakan 60 persen dari 10 ribu pria lajang mengalami stroke fatal. Risiko yang sama juga didapati pada pria yang tidak puas dengan pernikahannya.
Penemuan lain menyebutkan, jika sakit, pria yang memiliki pasangan lebih suka memeriksakan diri ke dokter dan menjalani pengobatan. ”Mereka juga cenderung makan makanan sehat,” kata Daniel Lackland, profesor epidemiologi di Medical University of South Carolina. Selain itu, sang pasangan dapat mengenali gejala-gejala yang tak lazim jika mereka terkena penyakit, untuk kemudian memberikan perawatan.
Kondom Mengurangi Risiko Herpes
SELAIN menjadi alat kontrasepsi yang 99 persen efektif mencegah penularan HIV (human immunodeficiency virus), ternyata kondom dapat mengurangi risiko terkena penyakit herpes. Herpes, yang juga disebabkan virus bernama herpes simpleks (HSV), adalah sejenis penyakit yang berakibat kulit melepuh dan sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit.
Penelitian di Washington selama 12-19 bulan menunjukkan, dari 5.384 orang yang awalnya bebas dari berbagai penyakit kelamin, 415 orang tertular penyakit herpes karena tidak konsisten atau hanya kadang kala menggunakan kondom. Yang selalu menggunakan kondom tak tertular penyakit tersebut. ”Mereka yang tidak menggunakan kondom, 30 persen berisiko terkena herpes,” kata Emily T. Martin, kepala penelitian dari Children’s Hospital Research Institute.
Direktur Pencegahan dan Pelayanan pada Departemen Kesehatan Masyarakat di San Francisco, Jeffrey D. Klausner, mengatakan sejumlah penelitian membuktikan bahwa kondom memang dapat mencegah penularan penyakit seksual seperti herpes, gonore, klamidia, dan sifilis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo