Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

gaya-hidup

Ini 4 Penyebab Obesitas yang Paling Umum

Apakah Anda mengalami kegemukan? Sebenarnya, apa penyebab kegemukan alias obesitas yang paling umum?

21 Februari 2024 | 11.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kegemukan atau obesitas merupakan permasalahan kompleks yang memiliki banyak penyebab. Hal ini terjadi ketika kalori ekstra disimpan dalam tubuh sebagai lemak.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada umumnya, keseimbangan antara asupan kalori dan pengeluaran energi menentukan berat badan seseorang. Jika seseorang makan lebih banyak kalori daripada yang harus dibakar, orang tersebut akan menambah berat badan karena tubuh menyimpan kelebihan energi sebagai lemak. Oleh sebab itu, kegemukan umumnya disebabkan oleh pola makan dan terlalu sedikit bergerak.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari berbagai sumber, berikut empat penyebab kegemukan yang paling umum, diantaranya:

1. Pola Makan yang Buruk

Faktor pola makan dan gaya hidup berkontribusi terhadap perkembangan obesitas dan kelebihan berat badan. Pola makan yang tinggi kalori, kurang buah dan sayur, penuh makanan cepat saji, dan sarat dengan minuman berkalori tinggi serta porsi yang berlebihan berkontribusi terhadap kenaikan berat badan. 

Beberapa pola makan yang dapat meningkatkan kegemukan antara lain, makan makanan olahan atau cepat saji dalam jumlah besar, minum terlalu banyak alkohol, banyak makan di luar, makan porsi lebih besar dari yang Anda butuhkan, minum terlalu banyak minuman manis.  

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Dikutip dari nhs.uk, kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor penting lainnya yang berhubungan dengan kegemukan. Banyak orang memiliki pekerjaan yang mengharuskan mereka duduk di depan meja hampir sepanjang hari. Mereka juga mengandalkan mobil, dibandingkan berjalan kaki atau bersepeda. 

Jika Anda tidak cukup aktif, Anda tidak menggunakan energi yang disediakan oleh makanan yang Anda makan, dan energi ekstra yang Anda konsumsi disimpan oleh tubuh sebagai lemak.  

Departemen Kesehatan dan Sosial merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang, seperti bersepeda atau jalan cepat, setiap minggu. 

3. Genetika

Ada beberapa gen yang terkait dengan obesitas dan kelebihan berat badan. Pada beberapa orang, gen dapat memengaruhi cara tubuh mengubah makanan menjadi energi dan menyimpan lemak. Gen juga dapat mempengaruhi pilihan gaya hidup seseorang. Ada juga beberapa kondisi genetik langka yang bisa menyebabkan obesitas, seperti sindrom Prader-Willi.  

Faktor genetika ini juga mempengaruhi hormon yang terlibat dalam regulasi lemak. Misalnya, salah satu penyebab genetik kegemukan adalah defisiensi leptin. Leptin merupakan sebuah hormon yang diproduksi di sel lemak dan di plasenta. Leptin ini yang mengontrol berat badan dengan memberi sinyal pada otak untuk makan lebih sedikit ketika memiliki simpanan lemak tubuh terlalu tinggi. 

4. Kurang Tidur

Dikutip dari WebMD, kurangnya waktu tidur, kebiasaan begadang hingga dini hari juga dapat menyebabkan obesitas baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Tidur yang baik selama 7 hingga 8 jam pada waktu yang tepat sangat penting untuk mengatur metabolisme dalam tubuh Anda. 

Hormon dapat bekerja maksimal hanya jika metabolisme tubuh berfungsi dengan baik. Baik pada pria maupun wanita, kebiasaan tidur yang tidak teratur dapat menyebabkan nafsu makan meningkat bahkan setelah makan berat berujung obesitas. Gangguan metabolisme lebih dari merugikan tubuh dan menyebabkan obesitas yang hanya bisa diatur dengan kebiasaan tidur yang baik. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal sangat penting untuk kesehatan fisik dan mental. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus