Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Jangan Sampai Kurang Oksigen

Satu tim di Australia, mencoba meneliti pernapasan bayi yang baru lahir. Diharapkan, dapat diketahui apakah bayi menerima oksigen yang cukup atau tidak. Hal ini untuk mengurangi kematian bayi.

30 April 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SATU tim dokter di Australia kini sedang berusaha untuk memahami tanda pernafasan yang akan memberi petunjuk apakah bayi yang baru saja lahir mungkin akan meninggal. Tanda pernafasan itu akan memperlihatkan pula apakah si bayi menerima oksigen cukup atau tidak. Dr Micahel Adamson seorang anggota tim dari Universitas Monash Melbourne, percaya bahwa kegagalan dalam mengetahui atau mengenali perubahan-perubahan yang merupakan tanda bahaya dalam pernafasan bayi, akan menyebabkan kematian. "Alat yang dipergunakan untuk memonitor pernafasan bayi yang baru lahir telah menyediakan tanda yang berhubungan dengan perubahan-perubahan pernafasan bayi Persoalannya ialah bagaimana menganalisanya untuk dapat mengetahui adanya sesuatu yang tidak normal", urai Adamson. "Hingga kini apa yang telah kami kenali hanyalah yang normal saja. Satu keadaan yang sebenarnya merupakan malapetaka", sambungnya pula. Tim dokter ini memulai kegiatannya setelah meluasnya kekhawatiran mengenai banyaknya bayi mati karena kekurangan oksigen sebelum dan sesudah kelahiran (hypoxia). Menurut catatan dari 7,7 bayi yang mati ketika dilahirkan di Victoria Australia dalam tahun 1974, 633 di antaranya disebabkan oleh hypoxia. Tercatat pula 720 bayi lainnya meninggal setelah dilahirkan. Kebanyakan karena alasan serupa pula. "Dengan teknik deteksi yang didasarkan pada interpretasi mengenai perubahan-perubahan pada pernafasan, kami harus dapat menyelamatkan sebagian besar bayi yang mengalami nasib malang seperti itu", kata Adamson. Pemeriksaan Rutin Proyek penelitian tersebut dimulai sejak tahun 1969 dan melibatkan dokter dan para peneliti dari Rumahsakit Queen Victoria Baker Medical Institute dan Royal Melbourne Institute of Technology, ialah satu bidang dari penelitian itu ialah menyelidiki berbagai segi dari pernafasan janin. Untuk ini sampai-sampai janin kambing dipergunakan. Pengetahuan yang diperoleh dari penelitian ini ditambah pula dengan laporan-laporan mengenai bayi yang belum dilahirkan, membuat tim dokter tersebut berkesimpulan bahwa pernafasan barangkali merupakan indikator yang lebih baik daripada denyut jantung bayi yang belum dilahirkan. Bagian penting lainnya dari proyek penelitian ini meliputi rekaman pola-pola pernafasan bayi yang dilahirkan di Rumahsakit Queen Victoria di Melbourne. Dua anggota tim tersebut ikut dalam pembuatan alat untuk pemeriksaan dan pembuatm interpretasi mengenai rekaman pernafasan. Sedangkan tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk membuat alat yang akan mencatat print out pernafasan bayi. Alat tersebut akan membunyikan suatu tanda bahaya jika print out itu mencatat suatu pola pernafasan yang menunjukkan suatu krisis. Dengan begitu si bayi dapat ditolong. Pengamanan tambahan terhadap keselamatan bayi yang belum lahir tidak akan mempersulit ibu-ibu mereka. Bayi yang belum lahir akan ditest ketika ibunya datang ke rumahsakit untuk pemeriksaan rutin sebelum melahirkan. Para ibu yang kandungannya nampak dalam bahaya akan segera mendapat perawatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus