Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak makan dan minum manis selama perayaan Natal dan liburan? Waspadai risiko diabetes, terutama yang punya riwayat keluarga atau sudah menderitanya. Diabetes adalah kondisi sepanjang hidup yang disebabkan kadar gula darah terlalu tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diabetes tipe 1 masih menjadi misteri di dunia medis karena penyebabnya yang masih belum diketahui pasti. Namun diabetes tipe 2 biasa dialami orang yang kelebihan berat badan, kurang bergerak, dan keturunan. Memperhatikan gejala sejak awal sangat penting, bahkan di bagian tubuh yang mungkin kurang diperhatikan seperti kaki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kenaikan kadar gula darah, atau disebut juga kadar glukosa, seiring waktu bisa merusak pembuluh darah kecil yang memasok darah ke saraf di kaki dan menghambat nutrisi penting mencapai saraf itu. Jika saraf di kaki rusak akibatnya adalah mati rasa, disebut juga neuropati periferal (kerusakan saraf). Artinya, Anda tak bisa merasakan sesuatu dan bisa merusak kaki tanpa disadari," papar Diabetes UK.
"Kerusakan pembuluh darah juga mengurangi pasokan darah ke kaki, yang berarti Anda akan mengalami masalah dalam penyembuhan luka atau sakit di kaki. Anda juga bisa mengalami kram dan nyeri di kaki dan telapak kaki," tambah yayasan itu, dilansir dari Daily Star.
Tanda di kaki dan risiko kerusakan saraf
Diabetes UK menyarankan penderita untuk berkonsultasi ke dokter jika melihat tanda-tanda berikut:
-Kesemutan dan kebas
-Rasa panas
-Nyeri
-Kehilangan rasa di kaki dan telapak.
-Kaki bengkak, yang membuat Anda sulit pakai sepatu atau berjalan.
-Kaki tak berkeringat
-Luka dan sakit yang tak kunjung sembuh.
-Betis kram saat beristirahat atau berjalan.
-Kulit kaki licin dan berkilau.
-Bulu kaki rontok
Lebih dari itu, diabetes bisa menyebabkan kerusakan saraf dan kondisi seperti:
-Jari-jari kaki menekuk seperti cakar.
-Persendian di jari kaki menonjol atau datar, dikenal sebagai jari martil.
-Munculnya lapisan kulit tebal di bagian atas atau samping jari.
-Ada benjolan keras di bagian bawah ibu jari atau di bagian samping yang membuat jempol membengkok dan disebut bunion.
Di Inggris sendiri muncul kekhawatiran semakin tingginya angka amputasi kaki akibat diabetes. Antara 2015-2018, Inggris melaporkan 27.465 kasus amputasi kaki karena diabetes, naik 18,3 persen dibanding periode 2011-2014, menurut laporan Surrey Live. Rinciannya, kenaikan 8,8 persen amputasi mayor (di bagian bawah lutut) dan 22,4 persen amputasi minor (di bawah mata kaki).
"Itulah pentingnya semua penderita diabetes memahami bagaimana menjaga kaki, rutin memeriksakannya untuk mengecek tanda masalah di kaki dan mendapatkan pertolongan medis," saran Diabetes UK.