Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Leukemia merupakan kanker darah yang terjadi akibat sel darah tumbuh secara abnormal dan tidak terkendali. Sel leukemia tumbuh di sumsum tulang, tempat diproduksinya darah untuk tubuh. Tidak seperti kanker lainnya, leukemia tidak membentuk massa (tumor) yang terlihat pada tes pencitraan, seperti rontgen atau CT scan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Leukemia menyebabkan penurunan produksi sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan oksigen yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Tubuh juga menjadi tidak mampu melawan infeksi dan membentuk gumpalan darah saat dibutuhkan.
Jenis-jenis Leukemia
1. Leukemia Myelogenous Kronis (CML)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Healthline, CML dimulai di sumsum tulang dan menyebabkan produksi sel darah putih tidak sehat (granulosit) secara berlebihan. CML dikaitkan dengan mutasi gen kromosom philadelphia dan tergolong leukemia paling umum.
Saat CML berkembang, granulosit mengambil alih sumsum tulang dan darah. Sehingga tidak ada ruang untuk sel darah merah, trombosit, dan sel darah putih yang sehat.
Beberapa gejala awal CML meliputi kelelahan berlebihan, penurunan berat badan tanpa sebab, berkeringat di malam hari, demam, dan sakit di bawah tulang rusuk kiri.
2. Leukemia Limfositik Kronis (CLL)
CLL juga terjadi di sumsum tulang dan menyebabkan produksi limfosit (jenis lain dari sel darah putih) secara berlebihan. CLL tergolong leukemia onset dewasa paling umum, karena umum terjadi pada orang dewasa dan paruh baya.
CLL berkembang secara cepat dan menunjukkan gejala berupa pembengkakan kelenjar getah bening, kelemahan atau kelelahan berlebihan, dan mudah memar atau berdarah.
3. Leukemia Sel Berbulu (HCL)
Mengutip Health, HCL adalah bentuk leukemia yang langka dan cenderung menunjukkan gejala serupa CLL. Disebut leukemia sel berbulu karena sel kanker HCL dapat terlihat di bawah mikroskop.
HCL diklaim lebih sering terjadi pada pria lanjut usia dan penyebabnya tidak diketahui pasti. HCL berkembang secara tidak bertahap, lebih sulit diobati, dan dapat kambuh usai pengobatan.
4. Leukemia Myeloid Akut (AML)
AML terjadi ketika ada sel darah putih abnormal di tubuh atau disebut myeloblasts. Juga sering disebut leukemia myelogenous akut, granulocytic, nonlymphocytic, atau myeloblastic.
AML dikategorikan sebagai leukemia akut yang cepat berkembang. Seseorang dengan riwayat ALL di masa kanak-kanak dapat mengembangkan AML di masa dewasa.
5. Leukemia limfositik akut (ALL)
ALL juga dikenal sebagai leukemia limfoblastik akut dan menyebabkan produksi limfosit secara berlebihan. Leukemia ini cenderung cepat berkembang dan umumnya mengenai anak-anak.
Pilihan Editor: Gejala Leukemia yang Tampak dan Harus Diwaspadai