Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Kasus Infeksi Enterovirus D68 Melonjak di AS, Virus Apa Itu?

Selama Agustus 2022 terjadi lonjakan kasus Enterovirus D68 (EV-D68) terkait infeksi pernapasan pada anak di Amerika Serikat. Apa itu virus EV-D68?

3 Oktober 2022 | 13.45 WIB

Ilustrasi virus flu. freepik.com
Perbesar
Ilustrasi virus flu. freepik.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) belum lama ini mengeluarkan peringatan darurat terkait penyakit pernapasan parah yang menyerang anak-anak. Selama Agustus 2022, tercatat ada lonjakan kasus infeksi pernapasan pada anak yang disebabkan oleh virus bernama Enterovirus D68 (EV-D68).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mengutip situs resmi CDC, EV-D68 merupakan salah satu varian enterovirus yang menyebar di setiap tahunnya. Pertama kali diidentifikasi pada 1960-an, wabah besar akibat virus ini terjadi secara nasional pada 2014 silam di AS, dengan hampir 1.400 kasus di 49 negara bagian. Namun, pihak CDC belum mengetahui pasti mengapa jumlahnya meningkat pesat tahun ini. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Antara April-Agustus 2022, EV-D68 terdeteksi pada beberapa anak dan remaja dengan kondisi infeksi saluran pernapasan akut di tujuh lokasi. Sementara pada Juli—Agustus 2022 jumlahnya lebih banyak dibandingkan periode yang sama di tiga tahun sebelumnya (2019, 2020, dan 2021),” terang CDC dikutip dari emergency.cdc.gov. 

Gejala Enterovirus D68 

Infeksi Enterovirus D68 biasanya muncul dengan gejala ringan yang hampir mirip seperti flu. Anak-anak mungkin mengalami kondisi sakit tubuh, batuk, demam, pilek, dan bersin. Gejala yang lebih parah yaitu hidung menjadi tersumbat hingga mengakibatkan kesulitan bernapas dan mengi. 

“Sebagian besar anak-anak, hal terburuk akan terkena flu yang parah, mereka mungkin mengi jika memiliki riwayat asma maupun tidak. Mereka biasanya pulih sepenuhnya dan baik-baik saja,” kata Claudia Hoyen, Direktur Pediatric Infection Control di University Hospitals Rainbow Babies & Children's, seperti dikutip dari Uhhospitals.org. 

Mengingat gejala EV-D68 kerap sama dengan gejala flu biasa, infeksi virus ini terhadap anak kerap diabaikan begitu saja. Dalam beberapa kasus, anak yang terinfeksi terkadang tidak memiliki gejala sama sekali. Pun dalam kasus lain yang jarang terjadi, gejalanya bisa lebih parah. 

Enterovirus D68 Menyebabkan Kelumpuhan? 

Dalam keterangan resminya, CDC memperingatkan bahwa Enterovirus D68 telah dikaitkan dengan komplikasi neurologis yang disebut Acute Flaccid Myelitis (AFM). Ini adalah kondisi neurologis yang menyebabkan kelumpuhan anggota badan, seperti pada lengan dan kaki. 

Dokter spesialis penyakit menular di UCI Health, K. Gohil menyatakan bahwa AFM memiliki beberapa kesamaan dengan polio, namun keduanya tidaklah sama. Kesamaan tersebut termasuk lesi pada materi abu-abu sumsum tulang belakang dan kelemahan ekstremitas. Dia menegaskan, kelumpuhan akibat enterovirus D68 sangat langka terjadi. 

“Ini adalah kejadian yang sangat langka tetapi orang tua harus mewaspadai gejala kelumpuhan lengan atau kaki, nyeri di leher, punggung, lengan, kesulitan menelan atau berbicara, kesulitan menggerakkan mata, kelopak mata atau bagian wajah pada anak,” ujar Gohil kepada Verywell Family, Rabu, 19 September 2022. 

HARIS SETYAWAN 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus