Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kasus KDRT Dokter Qory, Ini Ragam Pemicu Kekerasan dalam Hubungan

Kasus KDRT yang dialami Dokter Qory telah membuat orang semakin sadar bahaya kekerasan dalam hubungan. Apa sebenarnya alasan sering terjadi KDRT?

19 November 2023 | 14.11 WIB

Konferensi pers di Markas Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, menghadirkan tersangka pelaku KDRT, Jumat 17 November 2023. Kasus ini terungkap setelah viral di media sosial seorang suami mencari istri, Dokter Qory, yang pergi meninggalkan rumah. Dok. Polres Bogor
Perbesar
Konferensi pers di Markas Polres Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor, menghadirkan tersangka pelaku KDRT, Jumat 17 November 2023. Kasus ini terungkap setelah viral di media sosial seorang suami mencari istri, Dokter Qory, yang pergi meninggalkan rumah. Dok. Polres Bogor

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial dibuat ramai dengan kasus unggahan seorang pria bernama WS pada Rabu malam, 15 November 2023. Dia adalah suami Qory Ulfiah R. atau Dokter Qory. Sang istri yang tengah hamil 6 bulan disebutkan telah pergi meninggalkan rumah pada Senin pagi, pukul 9.30 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Namun, unggahan itu justru mengungkap dugaan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami sang istri. Dasar kecurigaan antara lain karena WS yang tidak melapor ke polisi dan tidak menggunakan akun pribadinya. Belum lagi muncul kesaksian dari kolega Dokter Qory mengenai penderitaan perempuan berusia 37 tahun itu di rumahnya dan dugaan menjadi korban KDRT.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Apa sebenarnya alasan sering terjadi kekerasan dalam hubungan dan rumah tangga? Melansir dari Stop Abuse Relationship, berdasarkan sejarah, masyarakat di seluruh dunia telah secara sistematis menurunkan pemahaman penindasan pada perempuan. Banyak yang menganggap kekerasan pria pada wanita sebagai masalah sejarah. 

Kenyataannya, satu dari tiga perempuan di seluruh dunia dan di Amerika Serikat terus mengalami kekerasan oleh pasangan. Memiliki pemahaman umum tentang penyebab kekerasan dalam rumah tangga dapat membantu masyarakat mengembangkan tanggapan yang lebih efektif terhadap korban dan pelaku.

Bahaya kekerasan emosional
Yang kurang menjadi pembicaraan walau memiliki dampak yang serius juga adalah pelecehan emosional atau psikis. Pelecehan ini mencakup manipulasi dan pelecehan verbal. Pelecehan emosional sangat berbahaya dan perlahan mampu memakan kepercayaan diri dan harga diri pasangan. Efeknya akan terasa dalam jangka panjang dan bisa memakan waktu lebih lama untuk pulih dibanding kekerasan fisik. 

Kekerasaan dalam hubungan adalah pilihan seseorang. Dengan alasan ini, sulit untuk mengatakan kekerasan dalam hubungan disebabkan satu faktor tunggal. Namun, berikut ini sikap yang umum dimiliki pelaku kekerasan dalam hubungan:

-Rasa berhak
-Keyakinan harus memiliki kekuatan dan kontrol terhadap pasangan.    
-Keyakinan bisa lolos begitu saja.
-Pengalaman belajar bahwa bersikap kasar membuat mereka mendapatkan apa yang diinginkan.
-Keyakinan bahwa hidup mereka harus diprioritaskan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus