Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah Anda apa itu fogging? fogging adalah salah satu cara untuk membunuh nyamuk dalam jumlah besar secara bersamaan. Ketika nyamuk bersentuhan dengan tetesan embun asap yang mengandung pestisida, maka serangga kecil berjarum itu terbunuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zat kimia yang digunakan untuk bahan fogging yaitu insektisida jenis pirethroid, seperti permethrin, cyfluthrin, dan deltamethrin. Bahan aktif ini mampu menembus lapisan tubuh nyamuk. Insektisida ini ditembakkan dalam bentuk droplet yang sangat kecil, sehingga menyerupai asap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari kanal World Health Organization atau WHO, kadar bahan kimia yang terkandung dalam bahan aktif fogging tergolong dalam dosis yang kecil. Sehingga, keberadaannya tidak terlalu menimbulkan masalah kesehatan tertentu pada manusia jika diaplikasikan dengan cara yang tepat dan hati-hati.
Bahaya Paparan Insektisida dalam Fogging
Namun, Anda tetap harus berhati-hati saat menggunakan fogging. Bahkan, beberapa risiko kesehatan yang ditimbulkan akibat dari paparan insektisida dalam asap fogging adalah sebagai berikut:
- Iritasi saluran pernapasan
Kondisi ini membuat penderitanya mengalami hidung yang berlendir, gatal pada tenggorokan, hingga susah bernapas.
- Iritasi mata
Bagi Anda yang sensitif terhadap bahan kimia, Anda perlu menghindari fogging. Hal itu karena akan membuat mata menjadi merah dan berair. Kondisi ini bisa semakin parah jika dibiarkan dan tidak diatasi.
- Pusing, mual, muntah
Kandungan bahan kimia berupa insektisida pada asap fogging bisa menimbulkan orang yang tidak tahan menjadi seperti keracunan. Kondisi tersebut menimbulkan rasa pusing, hingga muntah.
- Reaksi alergi akibat memiliki riwayat penyakit
Orang yang memiliki riwayat penyakit seperti penyakit paru obstruktif kronis dan gangguan pernapasan sebaiknya menghindari berada di dekat lokasi fogging. Tidak hanya itu, anak-anak dan ibu hamil juga rentan mengalami masalah kesehatan akibat paparan zat kimia dalam kandungan asap fogging.
Minimalisir Dampak Fogging
Untuk meminimalisir dampak fogging bagi lingkungan sekitar, perlu diterapkan beberapa hal sebagai berikut:
- Penyemprotan dilakukan pada malam hari
- Penyemprotan hanya akan dilakukan selama periode tenang, dengan angin kurang dari 10 MPH. Periode ini akan membantu mencegah pestisida melayang di luar area yang ditargetkan.
- Penyemprotan tidak dilakukan di tempat pembenihan ikan, pertanian organik, persediaan air minum (sumur, tandon), dan badan air terbuka lainnya serta daerah pesisir.
Mengutip kanal health.ri.gov, beberapa bahan makanan seperti sayuran yang ditanam warga yang terkena fogging tidak begitu berbahaya. Namun, Anda tetap harus membilas buah dan sayuran yang ditanam di kebun.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.