Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kesedihan Menumpuk, Apa Itu Kondisi Compounded Grief?

Compounded grief merujuk kesedihan atau keadaan duka yang majemuk

28 September 2023 | 09.04 WIB

Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com
Perbesar
Ilustrasi remaja sedih atau galau. Pxhere.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kesedihan kian terasa saat berduka. Merujuk American Psychological Association, duka ini bisa menumpuk menjadi compounded grief. Cakupan duka sangat luas antara lain tekanan fisik, kecemasan, rindu, sampai kekhawatiran masa depan. Duka atau rasa sedih juga muncul karena penyesalan atas sesuatu yang hilang, kelakuan pada masa lampau, atau kecelakaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Duka yang mendalam bisa menjadi sangat berbahaya mengganggu kesehatan. Sebab, psikologis yang drop mempengaruhi penurunan kekebalan tubuh, pengabaian diri.

Apa Itu Compounded Grief?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Compounded grief merujuk keadaan duka yang majemuk. Dikutip dari situs web Grief Education Center, compounded grief diartikan sebagai keadaan seseorang yang mengalami kehilangan lebih dari satu dan menjadikan kesedihan yang menumpuk. Keadaan compounded grief  sulit diatasi seorang diri, karena kesedihan terasa sangat rumit. Itu sebabnya dibutuhkan keberadaan orang lain untuk menghibur atau memberi dukungan motivasi.

Psikolog Julie Lobach Wetherell dalam publikasinya Complicated Grief Therapy as a New Treatment Approach yang terbit dalam jurnal Dialogues in Clinical Neuroscience menjelaskan, terapi kesedihan yang rumit untuk mengatasi compounded grief sebagai model psikoterapi dengan proses yang berhubungan terhadap kehilangan dan fokus gejala ingatan intrusif yang menyakitkan dan penghindaran.

Perawatan dalam terapi ini biasanya dibagi menjadi tiga fase, yaitu perkenalan, perantara, dan terakhir. Fase perkenalan ditujukan untuk membangun hubungan kuat antara terapis dan yang diterapi. Hubungan tersebut digunakan untuk mendapat gambaran riwayat hubungan interpersonal klien, pemberian psikoedukasi tentang model kesedihan yang rumit, dan mendeskripsikan elemen pengobatan.

Fase perantara digunakan untuk melatih penyintas agar bisa menerima kehilangan dan memulihkan kapasitas untuk bergembira. Di fase terakhir biasanya dihadirkan orang-orang untuk memberi dukungan. Di fase terakhir digunakan untuk menyelesaikan terapi bila dimungkinkan. Orang yang mengalami compounded grief sangat memerlukan teman berbincang yang tepercaya, selain ahli psikologi. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus