Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Ketika IHSG Anjlok dan BEI Lakukan Trading Halt Guna Cegah Kerugian Investor

IHSG anjlok hingga lebih dari 6 persen dalam penutupan sesi pertama dan BEI hentikan perdagangan sementara untuk mencegah potensi kerugian investor.

20 Maret 2025 | 23.54 WIB

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ketika inspeksi mendadak pimpinan DPR RI dan Komisi XI DPR RI di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2025. Tempo/Amston Probel
Perbesar
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ketika inspeksi mendadak pimpinan DPR RI dan Komisi XI DPR RI di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, 18 Maret 2025. Tempo/Amston Probel

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan disingkat IHSG anjlok tajam pada penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 18 Maret 2025. Imbasnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara waktu atau trading halt selama 30 menit setelah indeks turun ke level lebih dari 5 persen, sebelum menutup di level 6.076 (minus 6,11 persen).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kebijakan tersebut diambil sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat, yang mulai diberlakukan pada Rabu, 11 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Melalui aturan tersebut, trading halt dibagi menjadi tiga tahapan. Pertama, penghentian perdagangan sementara waktu selama 30 menit ketika IHSG turun 5 persen. 

Kedua, trading halt ditambah menjadi selama 30 menit saat indeks turun 10 persen. Terakhir, ketika penurunan mencapai level 15 persen, seluruh perdagangan akan dibekukan (trading suspend) hingga akhir sesi perdagangan atau lebih dari satu sesi perdagangan, usai menerima perintah maupun persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pembekuan perdagangan sementara ini disampaikan Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad melalui keterangan tertulis. "Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan mencapai 5 persen," ujar dia.

Adapun, Direktur Utama BEI Iman Rachman, menilai penurunan IHSG tidak wajar. Dia mengatakan, belakangan ini perusahaan-perusahaan memiliki kinerja keuangan yang solid. Iman pun merujuk dalam laporan keuangan 2024 yang lebih baik daripada tahun sebelumnya.

“Yang terjadi saat ini lebih bersifat sentiment dan persepsi investor terhadap kondisi makroekonomi Indonesia,” katanya dalam konferensi persi di gedung BEI, Jakarta, Selasa 18 Maret 2025.

Sementara itu, merespons IHSG anjlok, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan bruto Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tumbuh 6,6 persen pada Maret 2025. Menurut dia, telah terjadi perubahan atau turn around, lebih baik daripada yang disampaikan Kemenkeu pekan lalu. 

“Ini untuk menenangkan media dan market,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. 

Dia mengungkapkan bahwa posisi pendapatan negara itu menunjukkan tren positif sejak 1-17 Maret 2025. Sebelumnya, dia mengakui penerimaan negara secara bruto sempat minus 3,8 persen per akhir Februari lalu. Selain itu, di tengah fluktuasi pasar, dia juga memastikan Surat Utang Negara masih menarik bagi investor. 

Menkeu juga meyakinkan pengelolaan keuangan negara akan dilakukan dengan baik. Dia menegaskan bahwa defisit APBN 2025 tetap dijaga di posisi 2,53 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). 

“Ini akan terus kami update,” ucap Bendahara Negara itu. 

Untuk diketahui, trading halt merupakan kebijakan bursa untuk menghentikan perdagangan saham sementara waktu. Hal ini dilakukan bisa untuk mengoreksi hal yang tidak seimbang, memperbaiki kesalahan teknis, atau terjadi pergerakan indeks terlalu cepat. Bursa menerapkan langkah ini untuk mencegah potensi kerugian investor akibat fluktuasi harga yang ekstrem.

Adapun, IHSG menunjukan kinerja yang mengecewakan pada awal pekan ini. Riset Samuel Sekuritas Indonesia mencatat hingga akhir sesi pertama perdagangan Senin, 17 Maret 2025, IHSG turun drastis 0,99 persen ke level 6.450,8, berbanding terbalik dengan bursa saham global yang cenderung menguat.

Di dalam negeri, IHSG sempat bergerak variatif sebelum akhirnya terperosok ke zona merah. "Per akhir sesi pertama perdagangan hari ini, sebanyak 322 saham menguat, sementara 303 melemah, dan 221 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp5,1 triliun, frekuensi trading sebanyak 656.335 kali dan volume trading sebanyak 129,7 juta lot," tulis hasil analisa Samuel Sekuritas, Senin, 17 Maret 2025.  

Sementera itu, IHSG menunjukan pergerakan positif di sesi pertama perdagangan pada Rabu, 19 Maret 2025. IHSG ditutup menguat +0,98 persen atau parkir di level 6.284,4. 

“Setelah turun besar-besaran kemarin, IHSG berhasil mencatatkan pergerakan positif,” kata Tim Samuel Sekuritas dalam keterangan tertulis, Rabu, 19 Maret 2025. Per akhir sesi pertama perdagangan Rabu, nilai transaksi perdagangan sesi pertama mencapai Rp 8,5 triliun, frekuensi trading sebanyak 643.741 kali, dan volume trading sebanyak 110,1 juta lot.  

Adil Al Hasan, Melynda Dwi Puspita, Ilona Estherina, Aisha Shaidra, dan Dinda Shabrina berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 
Pilihan editor: Kala Prabowo Mengaku Pernah Diancam IHSG Anjlok karena Makan Bergizi Gratis

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus