Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Kulit Merokok

Ditemukan, obat untuk menghentikan kebiasaan merokok. Melalui kulit, nikotin disalurkan ke darah. Tapi masih berbahaya.

8 Agustus 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BAGI perokok berat, meninggalkan kebiasaan mengisap sigaret agaknya lebih sulit daripada meninggalkan kebiasaan lain. Di Amerika Serikat, misalnya, tiap tahun sekitar 17 juta orang mencoba berhenti merokok, namun lebih dari 90% gagal meninggalkan kebiasaan itu. Mereka bahkan makin rajin menghirup asap racun itu karena stres akibat sulit mengatasi kebiasaan itu. Kemudian Ciba Geigy, perusahaan obat terkenal dari Swiss, menciptakan obat penangkal kebiasaan merokok. Namanya koyo nikotin (patches nicotine), yang ditempelkan pada kulit persis menempel koyo. Konon, koyo ini bisa mengeluarkan nikotin zat yang membuat orang selalu kecanduan rokok melalui kulit ke aliran darah. Menurut majalah The Economist terbitan 25 Juli lalu, koyo ini mampu membuat perokok seolah mengisap rokok tanpa harus menghirup asapnya. Sejak diluncurkan ke pasar, Desember silam, tiga juta orang Amerika sudah mencoba obat baru itu. Hasilnya manjur. Ciba Geigy bahkan menjamin setelah dua kali pengobatan dengan koyo nikotin, katanya, si perokok bisa menghentikan kebiasaan merokok. Keberhasilan koyo nikotin tampaknya tak terlepas dari promosi yang dilakukan Ciba Geigy. Menurut Advertising Age, jurnal niaga di AS, si produsen menghabiskan Rp 37 milyar untuk memperkenalkan obat ini hingga April lalu. Jumlah itu sepertiga dari promosi rokok di AS. Karena itu timbul kecurigaan dari banyak pihak terhadap obat ini dengan menyebutnya: nikotin yang disalurkan ke dalam darah itu sama bahayanya dengan nikotin yang langsung dari rokok. Bukan cuma itu. Sejak obat itu dipasarkan, Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan di Amerika Serikat (FDA) telah menerima 33 kasus akibat pemakaian koyo nikotin. Sebagian besar malah ada yang mendapat masalah jantung, yang lazim disebabkan nikotin. Nikotin adalah substansi toksin dan bisa mempengaruhi detak jantung. Mereka juga mempertanyakan keuntungan jangka panjang setelah si pasien berhenti menggunakan koyo nikotin. Maka tak aneh, dalam panel ilmiah FDA bulan ini, Ciba Geigy mendapat kecaman pedas. Menurut kelompok pengkritik, kendati koyo itu telah melewati uji klinis, informasi tentang keamanan dan keefektifan obat itu dianggap terlalu berlebihan. Terlepas dari perdebatan di atas harus diakui bahwa koyo itu setidaknya bisa mengurangi 3.800 unsur kimia yang dikandung rokok. Dari unsur tersebut 50 di antaranya tergolong bahan karsionogen, yang bisa mengubah sel normal menjadi sel kanker. "Dua jenis tumor ganas pada wanita, yaitu kanker mulut rahim dan paru-paru, terbukti punya hubungan dengan merokok," kata Tjindarbumi, ahli kanker di RS Ciptomangunkusumo, Jakarta, kepada TEMPO beberapa waktu lalu. Hubungan merokok dengan penyakit jantung dan pembuluh darah juga sudah terbukti. Menurut para ahli jantung, rokok membuat HDL unsur yang menjaga keseimbangan kolesterol dalam kolesterol menurun. Bila kadarnya menurun, kolesterol dalam darah jadi potensial bagi penyumbatan pembuluh darah koroner. Tidak aneh bila perokok mempunyai risiko 70% lebih besar terkena kedua penyakit tersebut dibandingkan tidak perokok. Para ahli pun kini sudah mempunyai perkiraan: tiap batang rokok memperpendek umur manusia hingga 5,5 menit. Dan berapa umur mereka yang terkuras bila si pemakai koyo nikotin juga masih merokok? Bambang Aji

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus