Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Laser masuk gigi

Drg. terry meyers di michigan menemukan alat laser gigi yang disebut american dental laser (adl). lebih canggih dan tidak merusak jaringan di sekitar gigi.

26 Oktober 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kenyamanan pasien gigi kini dijamin oleh perabot sistem laser. DESING alat bor dokter gigi sering membuat bulu kuduk bergidik. Belum lagi rasa ngilu ketika mata bor mulai bekerja. Hingga banyak penderita sakit gigi lebih suka menahan nyut-nyutan ketimbang berobat ke dokter. Padahal, sakit gigi yang diperdiarkan, akibat buruknya bisa merambat ke jantung, hati, dan organ tubuh lainnya. Untung, ada dokter gigi di Amerika Serikat yang menemukan perabot, hingga pasien diharapkan tak perlu enggan bertamu ke dokter gigi. Alat penemuan Dokter Gigi Terry Meyers di Michigan tiga tahun silam itu bernama American Dental Laser (ADL), dan dewasa ini sudah digunakan pula oleh dokter gigi kita. "Alat laser lebih canggih dari alat gigi biasa," kata Andriani Anton Hidayat, 58 tahun, dokter gigi di Bandung. Alumnus FKG Universitas Airlangga yang juga ahli bedah rahang dari Jepang ini menyebut beberapa keunggulan ADL. Misalnya, energi listrik yang dibutuhkan cuma 3 watt. Tak ada penumpukan panas (heat built up), sebab radiasi sinarnya cuma sekejap mata, hingga tidak menimbulkan rasa sakit. Dengan alat seharga Rp 130 juta itu, tidak sulit membersihkan geligi, mengebalkan (membius) saraf gigi, menghilangkan garis-garis pada gigi, operasi gigi, dan perawatan saraf. Juga tidak merusak jaringan di sekitar gigi, dan menghentikan pendarahan secara cepat. ADL dapat membunuh kuman di dalam mulut, hingga pasien lebih cepat sembuh. Cuma, ADL tak bisa dipakai untuk mencabut gigi. Sumbangannya dalam proses cabut gigi, ya, pada pengebalan saraf. Jadi, pada saat disuntik, pasien tak merasakan sakit. Seperti diakui Susi, 23 tahun. Mahasiswi Universitas Indonesia ini, ketika ditemui Ida Farida dari TEMPO saat gusinya sedang dibedah, menyatakan tak merasa nyeri sedikit pun. "Bila salah mengendalikan intensitas sinar, bisa mematahkan saraf gigi," kata Drg. R.M. Richata Fadil. Pemakaian laser untuk kasus tertentu memang tepat, tapi menurut ahli konservasi gigi FKG Universitas Padjadjaran itu, tidak berarti semua kasus gigi bisa sempurna diatasi dengan alat ini. Jadi, ADL itu merupakan alat sangat penting jika dokter bisa mengoperasikannya dengan baik. Seperti diutarakan Nyonya Hidayat pula, untuk mengobati kasus yang sama, sinar laser bisa menghemat waktu 25% dibanding alat konvensional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus