Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Momen akhir tahun, liburan sekolah, dan Hari Natal yang datangnya hampir bersamaan membuat toko mainan berlomba-lomba menawarkan diskon besar-besaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membelikan mainan memang menjadi salah satu cara membahagiakan anak, entah sebagai hadiah Natal, apresiasi prestasi anak di sekolah, atau hanya karena tergiur diskon.
Baca juga:
Hobi Memasak? Waspada Penggunaan Minyak Berlebih Picu Obesitas
Cemas Akibat Popularitas? Ini Solusi yang Dijalani Daisy Ridley
Terjerat Narkoba, Bagaimana Karier Tio Pakusadewo di Dunia Film?
Hari Natal, 5 Hidangan Khas dan Unik Ini Tak Pernah Dilewatkan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagi anak-anak, tidak ada kata cukup untuk mainan. Namun tahukah Anda, terlalu banyak mainan yang dihadapi anak di satu waktu bermain ternyata tidak baik efeknya.
Studi di Universitas Toledo, Ohio, AS, yang dimuat dalam Jurnal Perilaku dan Pertumbuhan Anak tahun ini, menyebut lebih sedikit mainan yang dihadapi anak di satu waktu, lebih baik.
Para peneliti mengamati perilaku anak-anak di bawah usia 3 tahun, yang masing-masing dibekali mainan dengan jumlah berbeda, antara 4 hingga 16 jenis mainan untuk setiap anak.
“Ketika diberikan mainan dalam jumlah lebih sedikit, anak akan memainkan satu jenis permainan lebih lama. Hal ini menunjukkan fokus yang lebih baik untuk mengeksplorasi dan bermain dengan lebih kreatif,” ungkap perwakilan tim peneliti.
“Mainan yang lebih sedikit mendorong anak bermain dengan sehat dan mendukung kemampuan fokus mereka.”
Ketika anak dihadapkan dengan terlalu banyak mainan, konsentrasi anak akan mudah teralihkan. Mereka hanya memainkan satu jenis mainan dalam waktu singkat, karena mudah tergoda mainan lain. Durasi bermain singkat membuat anak tidak mendalami satu jenis permainan. Mereka hanya melihat, memegang, memainkan sebentar, tidak mendapat esensi dan manfaat di balik sebuah permainan.
Banyak orang tua mengeluhkan anak mereka tidak fokus, senang berkeliling ruangan, berpindah dari satu benda ke benda lain. Tahukah Anda, mainan dalam jumlah banyak bisa menjadi stimulasi berlebihan untuk anak.
Perasaan dikelilingi pilihan yang terlalu banyak akan menciptakan tekanan internal dalam diri anak untuk bermain dengan semua benda di hadapan. Bahkan bisa memicu stres, ketika anak bingung memutuskan mainan mana yang akan dimainkan.
TABLOIDBINTANG