Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa yang tersisa dari sebuah perhelatan pernikahan megah? Tak lain adalah seorang pasangan dan cincin yang melingkar di jari manis Anda. Namun, ternyata tak banyak yang mempedulikan perkara penyematan lingkaran perhiasan itu.
Berdasarkan hasil survey perusahaan riset YouGov, 77 persen responden yang terdiri dari pasangan berumur 18 –34 tahun menganggap cincin pertunangan melambangkan kepemilikan, lambang cinta, dan komitmen.
Baca juga:
Cemas Akibat Popularitas? Ini Solusi yang Dijalani Daisy Ridley
Liburan Akhir Tahun, Intip 6 Trik Asyik Menikmati Perjalanan
Mengenal Depresi dari Lirik Lagu, Simak 4 Lagunya Jonghyun SHINee
Alhasil, kenyataan tersebut menyentil pebisnis perhiasan untuk serius menggarap pasar cincin pernikahan.
Chief Operating Officer PT Central Mega Kencana (CMK) Petronella Soan mengatakan cincin pernikahan yang dikembangkannya telah naik penjualannya hingga 50 persen tahun ini.
Central Mega Kencana telah berdiri sejak 1970 dengan memulai sebagai parbrik perhiasan emas dan berlian. Toko pertamanya, Frank & Co dibuka di Pondok Indah Mall pada tahun yang sama.
Seiring berjalannya waktu, CMK mengembangkan tiga lini perusahaan baru, yakni Mondial, Miss Mondial, dan The Palace.
Masing-masing perusahaan memiliki pangsa pasarnya masing-masing. Kendati demikian, Frank & Co masih mendominasi pangsa pasar, sekitar 60 persen dibanding yang lainnya.
“Masalahnya banyak pasangan yang mau menikah beli cincin mengandalkan toko langganan orang tuanya. Padahal kami memberikan jasa perbaikan seumur hidup selama barang tersebut masih dimiliki,” ujarnya belum lama ini.
Untuk itu, CMK lebih memilih muncul dengan cara lebih modern, tanpa menghilangkan keaslian dari perhiasan itu sendiri.
Saat ini, CMK sudah memiliki 50 toko ritel yang berlokasi di mal-mal seantero Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Bandung. Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Manado, Samarinda, Balikpapan, Medan, dan Makassar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini