KINI kulit babi terdesak oleh kulit kepiting. Ini bukan cerita tentang masakan, tapi perihal bahan baku pembalut luka bakar. Unitika Ltd., produsen tekstil sintetis Jepang, belum lama ini memperkenalkan produk barunya: Beschitin-W, pembalut dari kulit kepiting. Pembalut yang sebelumnya dikenal adalah LPS (Lyopilized Porsine Skin), yang terbuat dari kulit babi. Pembalut yang menjadi kulit sementara itu berfungsi merangsang penyembuhan kulit yang rusak. Namun, LPS dikenal mempunyai banyak dampak samping berbahaya, yang utama penolakan sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya, Beschitin-W, setelah dicobakan di sejumlah klinik, ternyata tidak membangkitkan penolakan tubuh. Sebabnya, Chitin, bahan baku Beschitin-W ini, yang berasal dari kulit lunak kepiting, mengandung derifat protein, amino polisacharirida, yang juga terdapat pada tubuh manusia. Beschitin-W ditemukan secara kebetulan oleh Dr. Koji Kifune, ahli serat sintetis Jepang, yang sebenarnya sedang meneliti chitin untuk benang operasi. Percobaan membuat benang ini berhasil setelah ia menemukan amid solvent pelebur chitin. Dan jadilah benang operasi dari chitin. Percobaan selanjutnya mengaplikasikan benang itu pada kelinci percobaan. Dalam percobaan itulah Kifune jatuh kasihan ketika melihat kulit kelinci percobaannya terkelupas. Didorong rasa iba, ia lalu membalut luka kelinci itu dengan kain yang berasal dari benang-benang chitin bahan yang lagi ditelitinya. Ternyata, luka kelinci sembuh dalam waktu singkat, karena kulit yang terkelupas tumbuh dengan cepat. Sejak peristiwa kebetulan itu, Kifune, yang kepala Divisi Riset Unitika Ltd., memutuskan akan meneliti chitin sebagai pembalut. Lagi-lagi Kifune menemukan keunggulan kulit kepiting ini. Chitin ternyata juga mengeluarkan enzim Iysozyme, yang mempunyai sifat pelindung. Enzim im bisa dengan cepat membunuh kuman. Ini salah satu faktor mengapa luka terbuka yang dibalut dengan chitin terhindar dari infeksi pada proses penyembuhannya. Jadi chitin juga melindungi kulit yang lagi tumbuh. Karena sifat-sifatnya yang istimewa itu Beschitin-W yang sudah disterilkan bisa langsung dibalutkan ke permukaan luka yang terbuka. Jauh berbeda dibanding prosedur penggunaan LPS, yang lebih ruwet. Selain pemberian obatobat penekan daya tolak tubuh, permukaan luka yang terbuka juga harus dibalur terlebih dahulu dengan air garam, untuk menghindari dampak kepekatan LPS. Unitika berencana memasarkan Beschitin-W April depan. Kini perusahaan itu sedang melakukan pengumpulan bahan baku secara besar-besaran. Berarti peluang bagus bagi restoran yang menjajakan sea food. Nah, kulit kepiting di keranjang sampah kini bisa diekspor ke Jepang. Jis. & S.O.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini