Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Masuk Hari ke-2 Ramadan, Permintaan Kolang Kaling di Lebak Melonjak Tajam

Selama dua hari bulan puasa, permintaan kolang kaling di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak melonjak tajam.

25 Maret 2023 | 10.21 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki hari kedua bulan puasa Ramadan 1444 Hijriah, permintaan kolang kaling di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Banten meningkat tajam hingga mencapai 500 kilogram dibanding hari biasa yang hanya 100 kilogram.

"Kami dalam dua hari puasa Ramadhan mendapatkan hasil penjualan kolang-kaling Rp10 juta/hari dengan harga Rp 20 ribu dari 500 kilogram itu," kata Sulaeman, 45 tahun, pedagang kolang kaling di Pasar Rangkasbitung  Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Berdasarkan pengalaman, permintaan kolang kaling saat Ramadhan akan meningkat dibandingkan hari-hari biasa.
 
Pada hari biasa Sulaeman mengaku  paling banyak menjual kolang kaling sebanyak 100 kilogram, namun saat Ramadan bisa mencapai 500 kilogram.
 
Kolang kaling adalah bahan makanan yang bisa diolah untuk menu berbuka puasa. Umumnya ditambahkan dalam minuman.
 
Menurut dia, masyarakat sudah menjadikan kolang kaling dari pohon aren itu sebagai tradisi untuk berbuka puasa selama Ramadhan.
 
Masyarakat menjadikan kolang-kaling sebagai makanan campuran untuk kolak dan minuman es. "Kami sangat terbantu dengan berjualan kolang kaling yang meningkat selama Ramadhan," katanya.
 
Ia menyebutkan kolang kaling yang dijualnya itu diperoleh dari petani aren di Kecamatan Malingping.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Petani di Malingping saat Ramadan memproduksi kolang kaling kemudian disalurkan ke sejumlah daerah di Banten.
 
Sementara itu Junaedi, 45 tahun, pengumpul kolang-kaling di Rangkasbitung mengaku setiap hari bisa meraup keuntungan sekitar Rp 2 juta.
 
Kolang-kaling itu diperoleh dari petani Kecamatan Sobang, Cigemblong, Cibeber, Muncang dan Cijaku. Daerah-daerah itu merupakan sentra perkebunan aren yang menghasilkan kolang-kaling dan gula aren.
 
"Kami sehari bisa menjual antara tiga sampai empat ton dari sebelumnya satu ton," katanya.
 
Menurut dia, kualitas kolang kaling Kabupaten Lebak cukup bagus sehingga banyak permintaan dari daerah itu  hingga Tangerang dan DKI Jakarta.
 
Saat ini, kata dia, permintaan kolang-kaling sangat menguntungkan bagi petani selama Ramadhan. "Kami kadang kewalahan melayani permintaan kolang kaling dari para pedagang pengecer saat Ramadan," ucapnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus