Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Berita Tempo Plus

Tren Skuter Tak Lekang Waktu

Peminat sepeda motor jenis skuter atau vespa meningkat beberapa tahun belakangan. Dari seri antik hingga produk terbaru jenis matik.

20 November 2022 | 00.00 WIB

 Eran Hutabarat dengan dua vespa koleksinya, Vespa VL2 tahun 1956 putih (kanan) dan Vespa Super Sprint tahun 1969 di Jakarta, 18 November 2022/TEMPO/Magang/Muhammad Ilham Balindra
Perbesar
Eran Hutabarat dengan dua vespa koleksinya, Vespa VL2 tahun 1956 putih (kanan) dan Vespa Super Sprint tahun 1969 di Jakarta, 18 November 2022/TEMPO/Magang/Muhammad Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Pehobi skuter antik menaruh nilai tinggi pada orisinalitas seri lawas.

  • Skuter matik tipe 946 atau seri koleksi harganya Rp 100 juta-1 miliar.

  • Sejumlah pehobi mulai menjadikan skuter sebagai kendaraan balap dan touring jarak jauh.

SEGALA macam cara boleh dibilang akan ditempuh ketika seorang pehobi dan kolektor menemukan barang yang diinginkan. Hal sama diceritakan Eran Hutabarat, 38 tahun, yang memiliki hobi mengoleksi sepeda motor jenis skuter. Eran sangat menggemari motor skuter jenama Vespa, buatan perusahaan Italia, Piaggio. Dia pernah memaksa pergi ke sebuah daerah di Aceh Barat demi mendapatkan Vespa seri Douglas buatan 1957.

“Saya sampai pakai pesawat capung dari Medan,” kata Eran saat ditemui di Café Pertimuran, Cipinang, Jakarta Timur, Kamis, 17 November lalu.

Eran menjelaskan, awalnya ia berkomunikasi dengan seorang penjual yang tinggal di daerah Medan, Sumatera Utara, melalui layanan Blackberry Messenger. Saat itu foto profilnya menampilkan dia bersama Vespa antik seri VL2 buatan 1956 yang diberi nama Si Blorok. Penjual pun bercerita bahwa keluarganya di Aceh mempunyai vespa tua peninggalan orang tua.

Eran pun kemudian langsung terbang menuju Medan karena meminta ayahnya menemani menuju Aceh Barat. Saat itu mereka hampir gagal menyeberang ke Aceh karena tak ada rencana penerbangan.

“Saya bilang ke petugas untuk menghubungi kalau ada penerbangan. Setelah dapat, ternyata di pesawat itu cuma lima orang: pilot, kopilot, teknisi, saya, dan ayah saya,” ujarnya.

Mereka mendarat di sebuah bandar udara kecil yang diapit perkebunan sawit. Usahanya setimpal karena Eran berhasil memboyong tiga motor antik dari rumah pemilik tersebut dengan nilai Rp 20 juta. Semua motor kemudian dibawa ke Medan sebelum dikirim ke Jakarta.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus