Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gout adalah salah satu gangguan kesehatan yang sering menyerang sendi secara tiba-tiba dan menyebabkan rasa nyeri yang tak tertahankan, akibat tinggi kadar asam urat. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari jika tidak ditangani dengan baik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, menjaga kesehatan sendi menjadi langkah penting agar tubuh tetap fit dan bebas dari gangguan yang menghambat aktivitas. Mari mengenal lebih dalam tentang gout agar bisa mengetahui penyebabnya dan menghindarinya.
Apa Itu Gout?
Gout adalah salah satu bentuk artritis yang paling umum dan kompleks. Menurut situs Ditjen Yankes Kemenkes, penyakit ini disebabkan oleh penumpukan kristal monosodium urat di persendian akibat kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kristal ini dapat memicu peradangan hebat yang ditandai dengan nyeri sendi, pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas pada area yang terdampak. Biasanya, gout menyerang sendi jempol kaki, tetapi bisa juga memengaruhi sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, siku, atau pergelangan tangan.
Gout terjadi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah, yang disebut hiperurisemia. Asam urat merupakan hasil pemecahan purin, zat alami yang ditemukan dalam tubuh dan makanan tertentu.
Makanan yang kaya purin termasuk daging merah, jeroan seperti hati, makanan laut seperti ikan teri, sarden, remis, dan tuna, serta minuman beralkohol, terutama bir. Minuman manis yang mengandung fruktosa juga dapat meningkatkan kadar asam urat.
Dalam kondisi normal, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan melalui urin. Namun, jika tubuh memproduksi terlalu banyak asam urat atau ginjal tidak mampu membuangnya dengan efisien, asam urat akan menumpuk dan membentuk kristal tajam di persendian. Proses ini memicu peradangan, pembengkakan, dan nyeri yang hebat.
Beberapa faktor yang dapat memperburuk kondisi ini meliputi konsumsi makanan tinggi purin, dehidrasi, obesitas, dan penggunaan obat tertentu. Selain itu, faktor genetik dan usia juga dapat memengaruhi risiko seseorang mengalami gout.
Yang Berpotensi Sakit Gout
Gout dapat menyerang siapa saja, tetapi ada beberapa kelompok yang memiliki risiko lebih tinggi. Pria lebih rentan terkena gout dibandingkan wanita, terutama di usia paruh baya. Wanita umumnya memiliki risiko lebih tinggi setelah menopause karena perubahan hormonal yang memengaruhi kadar asam urat.
Faktor gaya hidup juga berkontribusi signifikan. Konsumsi alkohol, khususnya bir, serta minuman manis dengan fruktosa tinggi dapat meningkatkan risiko gout. Pola makan yang kaya makanan berpurin dan kebiasaan kurang minum air putih juga menjadi penyebab utama.
Selain itu, menurut Mayo Clinic, obesitas dan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes, serta penyakit ginjal kronis dapat meningkatkan kemungkinan terkena gout. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan obat tertentu seperti diuretik, yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Riwayat keluarga juga memiliki peranan penting. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gout, risiko mereka untuk mengalami penyakit ini menjadi lebih tinggi.
Dengan diagnosis dini dan perubahan gaya hidup, gout bisa dikendalikan. Perawatan meliputi penggunaan obat antiinflamasi untuk mengurangi nyeri, serta terapi jangka panjang untuk menurunkan kadar asam urat.
Pilihan editor: 4 Sayuran yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Asam Urat